Namun, seorang jenderal AS mengatakan F-16 bukanlah kendaraan yang ideal untuk Ukraina di tengah konflik saat ini.
Bukan saatnya mengirim F-16
Surat kabar Kyiv Independent mengutip Jenderal Douglas Sims di Kepala Staf Gabungan AS, yang mengatakan pada 14 Juli bahwa lingkungan pertempuran memang berubah seiring waktu. Namun, kondisi saat ini tidak "ideal" untuk menggunakan F-16.
Setelah beberapa minggu ofensif, Ukraina masih belum memiliki superioritas udara dan harus menghadapi pertahanan darat Rusia yang tangguh, termasuk jaringan kawat berduri yang rumit, parit yang luas, ladang ranjau, dan benteng anti-tank. Membersihkan semua ini merupakan proses yang lambat, melelahkan, dan sangat berbahaya bagi tentara Ukraina, yang juga menghadapi pasukan Rusia yang terdiri dari infanteri hingga pertahanan udara yang tangguh, menurut Business Insider.
Tentara Ukraina bertempur di dekat kota Bakhmut, provinsi Donetsk pada 13 Juli.
Rusia telah menunjukkan kemampuannya untuk mengungguli angkatan udara Ukraina karena adanya disparitas dalam sejumlah kategori, termasuk kinerja rudal dan radar, elektronik, kemampuan teknis, dan ukuran kekuatan secara keseluruhan. Bahkan dengan F-16, Ukraina akan kesulitan dalam pertempuran udara melawan pesawat tempur Rusia seperti Su-35 dan MiG-31, yang dilengkapi dengan radar canggih dan kemampuan tempur yang unik.
Moskow juga telah mengerahkan sistem pertahanan udara canggih seperti S-400, yang mampu menargetkan dan menghancurkan F-16 dari jarak jauh dan ketinggian tinggi. "Rusia masih memiliki beberapa kemampuan pertahanan udara. Mereka memiliki kemampuan udara. Dan jumlah F-16 yang akan disediakan mungkin belum ideal untuk situasi saat ini," tambah Jenderal Sims.
Apakah tank Abrams cocok?
Meskipun masih ada pertanyaan tentang F-16, Jenderal Sims mengatakan tank Abrams yang dikirim AS ke Ukraina pasti akan membawa perubahan signifikan di medan perang. Tank-tank tersebut diperkirakan akan dikirimkan kepada pasukan Kyiv pada akhir tahun.
Awal tahun ini, Pentagon berencana membeli tank M1A2 Abrams baru untuk Ukraina, tetapi kemudian berubah pikiran dan memutuskan untuk mengirimkan varian M1A1 yang lebih tua karena tersedia dan akan mempersingkat waktu pengiriman. Ratusan tentara Ukraina saat ini sedang menjalani pelatihan di Jerman untuk mengoperasikan Abrams, yang diperkirakan akan berakhir akhir musim panas ini.
Tank M1A1 Abrams AS dikirim ke Polandia pada bulan Juni.
"Abrams pasti akan membuat perbedaan di medan perang. Maksud saya, kita tahu ini tank yang fenomenal. Pelatihan yang sedang berlangsung saat ini akan membuat [Ukraina] sangat mahir menggunakannya," kata Jenderal Sims.
Tank Abrams merupakan bagian dari paket bantuan keamanan senilai lebih dari $41,3 miliar yang telah dijanjikan AS untuk Ukraina sejak awal konflik. Tank jenis ini terus ditingkatkan dan digunakan dalam pertempuran. Kemampuan Abrams disebut-sebut lebih unggul daripada tank T-72 buatan Uni Soviet, menurut Warrior Maven.
Majalah Newsweek juga mengutip bukti lebih lanjut bahwa kekuatan tank Amerika lebih unggul daripada Rusia. Beberapa video dari medan perang di Ukraina merekam adegan tank T-90 Rusia meledak setelah "disergap" oleh rudal anti-tank dari udara. Hal ini membuktikan bahwa tank Rusia tidak memiliki sistem perlindungan aktif 360 derajat, menurut majalah tersebut.
Namun, semua komentar di atas masih berupa spekulasi, karena efektivitas Abrams terhadap senjata Rusia yang serupa masih menjadi pertanyaan terbuka, sebab jenis kendaraan ini belum digunakan dalam pertempuran.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)