Jangan memaksa siswa untuk mengambil kelas tambahan.
Rancangan Surat Edaran tentang Pembelajaran dan Pengajaran Tambahan (PPL) menetapkan lima prinsip untuk pembelajaran dan pengajaran tambahan. Dengan demikian, pembelajaran dan pengajaran tambahan hanya dapat diselenggarakan apabila siswa memiliki kebutuhan untuk belajar tambahan, belajar tambahan secara sukarela, dan memperoleh persetujuan dari orang tua atau wali mereka. Organisasi dan individu yang menyelenggarakan pembelajaran dan pengajaran tambahan tidak boleh menggunakan bentuk apa pun untuk memaksa siswa belajar tambahan.
Isi pengajaran dan pembelajaran tambahan harus memberikan kontribusi untuk memantapkan dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pendidikan kepribadian siswa; tidak boleh bertentangan dengan ketentuan hukum Vietnam, dan tidak boleh mengandung prasangka tentang etnis, agama, pekerjaan, jenis kelamin, status sosial, adat istiadat, dan tradisi Vietnam.
Lamanya, waktu, dan tempat penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar tambahan harus sesuai dengan kondisi psikologi dan tingkat usia peserta didik, memperhatikan kesehatan peserta didik, serta menaati peraturan perundang-undangan di bidang keamanan, ketertiban, keselamatan, dan kebersihan lingkungan di tempat kegiatan belajar mengajar tambahan tersebut dilaksanakan.
Jangan mengurangi konten program mata pelajaran dalam rencana pendidikan sekolah untuk mencakup pengajaran dan pembelajaran tambahan; jangan mengajarkan konten tambahan sebelum pendistribusian program mata pelajaran dalam rencana pendidikan sekolah; jangan menggunakan contoh, pertanyaan, dan latihan yang telah diajarkan atau dipelajari sebagai tambahan untuk menguji dan mengevaluasi siswa.
Draf surat edaran tersebut mencatat: jangan menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar tambahan di sekolah bagi sekolah yang telah menyelenggarakan 2 sesi/hari.
Mengajar di luar sekolah harus mendaftarkan bisnis
Terkait dengan kegiatan belajar mengajar tambahan di sekolah, rancangan tersebut menetapkan: kelompok profesi menyelenggarakan rapat guna menyepakati dan mengusulkan kepada kepala sekolah tentang kegiatan belajar mengajar tambahan untuk mata pelajaran yang dilaksanakan oleh kelompok profesi.
Bagi mata pelajaran yang mengajukan usulan kegiatan belajar mengajar tambahan, harus dicantumkan secara jelas alasan, tujuan, isi, lamanya usulan kegiatan belajar mengajar tambahan, dan daftar guru yang ditunjuk untuk mengajar mata pelajaran tambahan pada setiap tingkatan kelas.
Usulan pemberian pengajaran dan pembelajaran tambahan oleh kelompok profesi dicatat dalam sebuah berita acara, ditandatangani oleh ketua kelompok dan sekretarisnya adalah seorang guru yang dipilih dalam rapat.
Kepala sekolah, berdasarkan usulan kelompok profesi, menyelenggarakan pertemuan dengan pimpinan sekolah, ketua kelompok profesi, dan perwakilan Ikatan Orang Tua Sekolah untuk menyepakati penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar tambahan dalam mata pelajaran apa dan kelas berapa, dengan tetap memperhatikan kepraktisan, keadilan, transparansi, dan demi kepentingan peserta didik.
Total waktu mengajar dan penyelenggaraan kegiatan pendidikan sesuai dengan rencana pendidikan sekolah serta kegiatan belajar mengajar tambahan tidak boleh melebihi 35 periode/minggu untuk sekolah dasar, tidak lebih dari 42 periode/minggu untuk sekolah menengah pertama, dan tidak lebih dari 48 periode/minggu untuk sekolah menengah atas.
Sekolah mengumumkan secara terbuka penyelenggaraan pengajaran dan pembelajaran tambahan, termasuk tujuan, isi, durasi, biaya sekolah, dan daftar guru yang mengajar kelas tambahan berdasarkan mata pelajaran dan di setiap tingkatan sehingga siswa yang ingin mengambil kelas tambahan dapat mendaftar secara sukarela untuk kelas tambahan.
Terkait dengan kegiatan belajar mengajar ekstrakurikuler di luar sekolah, rancangan peraturan tersebut mengatur bahwa badan atau orang perseorangan yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar ekstrakurikuler di luar sekolah wajib mendaftarkan usahanya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; mengumumkan mata pelajaran yang diselenggarakan untuk kegiatan belajar mengajar ekstrakurikuler; lamanya kegiatan belajar mengajar ekstrakurikuler untuk setiap mata pelajaran berdasarkan jenjang kelas; tempat dan waktu penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar ekstrakurikuler; daftar guru mata pelajaran ekstrakurikuler dan besarnya biaya pendidikan sebelum menerima peserta didik pada kegiatan belajar mengajar ekstrakurikuler.
Besaran biaya pendidikan untuk kelas tambahan di sekolah ditetapkan berdasarkan keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi berdasarkan usulan Komite Rakyat Provinsi sesuai peraturan. Besaran biaya pendidikan untuk kelas tambahan di luar sekolah disepakati antara orang tua, siswa, dan lembaga bimbingan belajar, dan harus diumumkan kepada publik sebelum siswa terdaftar di kelas tambahan.
Dalam draf Surat Edaran tersebut juga diatur mengenai tata tertib pengelolaan kegiatan belajar mengajar tambahan bagi Komite Rakyat Daerah Provinsi, Dinas Pendidikan dan Pelatihan, Komite Rakyat Daerah Kabupaten, Dinas Pendidikan dan Pelatihan, dan Kepala Sekolah; tata tertib organisasi dan perseorangan penyelenggara kegiatan belajar mengajar tambahan di luar sekolah; dan tata tertib pengawasan, pemeriksaan, dan penanganan pelanggaran dalam kegiatan belajar mengajar tambahan.
Pembaca dapat melihat draf surat edaran tersebut DI SINI
Rancangan Surat Edaran yang mengatur kegiatan belajar mengajar tambahan ini sedang diumumkan dan dimintakan tanggapannya mulai sekarang hingga 22 Oktober. Setelah resmi diterbitkan, Surat Edaran ini akan menggantikan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Pelatihan Nomor 17/2012/TT-BGDDT tanggal 16 Mei 2012.
[iklan_2]
Sumber: https://kinhtedothi.vn/tuyet-doi-khong-duoc-ep-buoc-hoc-sinh-hoc-them.html
Komentar (0)