Ulasan Komprehensif Timnas U-23 Indonesia
Menurut Bapak Erick Thohir: "Timnas U-23 Indonesia perlu dievaluasi secara komprehensif, tidak hanya di kualifikasi Asia, tetapi juga di semua turnamen lainnya. Setelah kualifikasi U-23 Asia ini, kita masih punya jadwal SEA Games 33 di bulan Desember. Bukan hanya hasil hari ini, tetapi juga persiapan ke depan. Itu saja."

Masa depan Pelatih Gerald Vanenburg di U.23 Indonesia belum pasti.
Foto: Dong Nguyen Khang
Timnas U-23 Indonesia telah menetapkan target besar untuk meraih tiket ke putaran final Piala AFC U-23 2026, dengan memperkuat empat pemain naturalisasi, termasuk Matthew Baker, Dion Markx, Jens Raven, dan Rafael Struick. Rafael Struick juga telah ditambahkan dari timnas Indonesia.
Pelatih Gerald Vanenburg juga ingin memasukkan pemain naturalisasi baru Mauro Zijlstra (20 tahun, asal Belanda). Namun, ia ditolak oleh pelatih tim nasional Kluivert karena ingin menguji pemain tersebut untuk menggantikan striker Ole Romeny yang cedera.
Dengan skuad terkuat dan perubahan signifikan sejak pertandingan final turnamen U-23 Asia Tenggara, yang kalah 0-1 dari U-23 Vietnam pada 29 Juli, tim U-23 Indonesia memasuki babak kualifikasi turnamen U-23 Asia dengan semangat tinggi. Namun, hasil imbang yang mengejutkan di hari pertama melawan U-23 Laos dengan skor 0-0 menjadi alasan utama mengapa tim muda nusantara kehilangan kesempatan untuk meraih tiket ke babak final.
Kemenangan 5-0 atas Macau hanya menyalakan kembali sedikit harapan, sebelum U.23 Indonesia mengerahkan seluruh sisa tenaganya namun tetap tidak dapat mengatasi lawan kuat U.23 Korea (kalah 0-1) dan tersingkir.
"Ya, U-23 Indonesia sudah berusaha keras. Kami mengubah formasi dari 4-3-3, 3-5-2, dan mencoba lagi dengan formasi lain. Dan pada akhirnya, kami tetap kalah 0-1 dari Korea, tim yang sangat kuat. Saya rasa, U-23 Indonesia kalah dengan terhormat," ujar Presiden PSSI Erick Thohir kepada pers Indonesia setelah pertandingan pada 9 September.
Bapak Erick Thohir pun menyebut kekalahan Timnas U-23 Indonesia atas Timnas U-23 Korea sebagai "kekalahan yang membanggakan", namun tentu akan berdiskusi dengan Direktur Teknik PSSI Bapak Alexander Zwiers untuk mengklarifikasi semua alasannya.
Menurut CNN Indonesia, sejak hasil imbang melawan timnas Laos U-23, PSSI memang banyak yang mengusulkan agar memecat pelatih Gerald Vanenburg. Namun, Erick Thohir dan kawan-kawan belum mengambil keputusan, karena semua masih harus dikaji ulang.
Khususnya, konsultasi dengan Direktur Teknik Alexander Zwiers akan sangat penting, karena timnas U-23 Indonesia membutuhkan perubahan dan stabilitas untuk mencapai target SEA Games 2023. Selain itu, ada ambisi untuk membangun skuad demi mewujudkan impian berpartisipasi di Olimpiade 2028.
Masih ada peluang bagi Indonesia U-23 untuk mengulanginya, sebab putaran final U-23 Asia di awal tahun 2026 bukanlah kualifikasi Olimpiade 2028, melainkan turnamen berikutnya.
Source: https://thanhnien.vn/u23-indonesia-bi-loai-sep-lon-doi-xem-lai-moi-thu-hlv-co-the-bi-sa-thai-185250910083718366.htm






Komentar (0)