Penerapan kecerdasan buatan dalam industri keuangan dan perbankan

Pendekatan dan penerapan kecerdasan buatan (AI)—hasil revolusi industri 4.0—dalam kehidupan—menjadi perhatian besar. Teknologi ini telah dan sedang membentuk kembali cara semua bidang produksi dan bisnis beroperasi, dan sektor keuangan-perbankan pun tak luput dari tren tersebut.

Menurut statistik Statista (platform daring Jerman yang mengkhususkan diri dalam pengumpulan dan visualisasi data global), perusahaan keuangan di seluruh dunia telah berinvestasi sekitar 45,19 miliar dolar AS dalam teknologi AI pada tahun 2024, meningkat sekitar 10 miliar dolar AS dibandingkan tahun 2023. Investasi di bidang AI terutama difokuskan pada pengembangan produk/layanan, manajemen risiko, dan strategi perusahaan/pengembangan keuangan. Seiring dengan besarnya investasi tersebut dan pesatnya perkembangan era digital, hingga 43% lembaga keuangan pada tahun 2025 akan menganggap AI sebagai salah satu faktor terpenting untuk membantu bisnis beroperasi secara efektif.

Angka-angka di atas menunjukkan perkembangan serta minat yang kuat dari berbagai bisnis terhadap teknologi AI di sektor keuangan di seluruh dunia. Tren ini akan meningkat pesat seiring AI secara bertahap menjadi bagian penting dan menjanjikan kontribusinya dalam mengubah wajah industri keuangan dan perbankan.

Vietnam juga tidak luput dari tren perkembangan teknologi AI di sektor keuangan global, mengingat beberapa tahun terakhir telah menyaksikan ledakan pesat dan meluas dalam penerapan AI dalam aktivitas keuangan dan perbankan. Hasil survei jasa keuangan nasional yang dilakukan oleh Finastra (perusahaan teknologi terkemuka dunia) menunjukkan bahwa hingga 94% lembaga keuangan di Vietnam menyatakan antusiasme terhadap peluang yang dapat dihadirkan AI bagi industri ini. Hal ini terbukti dengan jelas ketika dalam beberapa tahun terakhir, aplikasi perbankan dan dompet elektronik di Vietnam telah menerapkan AI untuk berbagai tujuan seperti manajemen aset, peningkatan keamanan, anti-penipuan, serta penggunaan chatbot untuk mendukung nasabah.

Para pakar berbagi aplikasi AI di industri keuangan dan perbankan dalam lokakarya "Mengembangkan keunggulan kompetitif bagi perusahaan keuangan dengan infrastruktur cerdas dan aplikasi AI". Foto: VJST

Sebagai salah satu bank terkemuka dalam penerapan AI pada produk dan layanan perbankan digital untuk meningkatkan pengalaman nasabah, Vietcombank telah meluncurkan asisten virtual VCB Digibot - sebuah produk yang dikembangkan berdasarkan platformFPT .AI. Dengan demikian, asisten virtual ini mampu merespons dengan cepat dan akurat sebagian besar pertanyaan yang sering diajukan nasabah di berbagai bidang seperti: kartu, pinjaman, suku bunga, informasi promosi, nilai tukar, jaringan... Khususnya, dengan permintaan di luar cakupan konsultasi sistem, VCB Digibot dapat secara fleksibel meneruskan permintaan tersebut kepada konsultan. Berkat itu, hanya dalam setengah tahun beroperasi, VCB Digibot telah berhasil memproses hampir 89% permintaan, berkontribusi pada penghematan waktu tunggu dan peningkatan pengalaman nasabah secara signifikan.

Meskipun membawa banyak manfaat dan secara bertahap menjadi tren wajib di sektor keuangan dan perbankan untuk mencapai efisiensi tinggi, implementasi AI masih menghadapi banyak tantangan dan kesulitan.

Keamanan dan privasi data selalu menjadi perhatian utama, terutama ketika informasi pribadi dan data transaksi pelanggan menjadi aset yang semakin berharga. Agar berfungsi dan beroperasi secara efektif, AI akan memiliki akses ke sejumlah besar data sensitif seperti informasi transaksi, catatan kredit, dan data pribadi pelanggan. Hal ini berpotensi meningkatkan risiko akses tanpa izin, kebocoran data, atau penyalahgunaan informasi.

Kepercayaan nasabah terhadap transparansi dan kemudahan penjelasan teknologi AI juga menjadi salah satu hambatan penerapan teknologi ini. Di sektor keuangan dan perbankan, keputusan seperti persetujuan kredit, penilaian risiko, atau analisis profil nasabah selalu membutuhkan kejelasan, tingkat kepercayaan yang tinggi, dan transparansi. Ketika keputusan keuangan dibuat oleh sistem AI tanpa penjelasan yang jelas, nasabah dapat merasa bingung, tidak percaya, dan bahkan ragu akan keakuratan dan kewajaran sistem. Hal ini secara tidak kasat mata mengurangi kepercayaan terhadap lembaga keuangan, sehingga memengaruhi tingkat keterlibatan nasabah.

Selain itu, tantangannya berasal dari pelokalan model AI. Untuk menyediakan solusi dukungan yang akurat bagi berbagai berkas nasabah, lembaga keuangan perlu menyesuaikan model agar sesuai dengan bahasa, budaya, dan demografi pasar yang berbeda. Penyesuaian dan perubahan ini tidak hanya menambah beban waktu tetapi juga meningkatkan biaya secara signifikan dalam proses penelitian dan pengembangan model AI.

AI dan teknologi baru bukan lagi tren sementara, melainkan telah menjadi pendorong penting bagi perkembangan jangka panjang sektor keuangan dan perbankan di Vietnam. Namun, proses transformasi digital di banyak lembaga keuangan masih menghadapi kesulitan dan tantangan tertentu. Oleh karena itu, untuk menerapkan AI secara efektif dan mencapai perkembangan terobosan, minat yang kuat dari pelaku bisnis serta dukungan aktif untuk inovasi dari Pemerintah , kementerian, dan lembaga terkait sangat diperlukan.

Sumber: https://baodaklak.vn/khoa-hoc-cong-nghe/202504/ung-dung-tri-tue-nhan-tao-trong-nganhtai-chinh-ngan-hang-e2105ec/