(CLO) Jeremy Clifford, pakar dari WAN-IFRA, menegaskan bahwa memahami keinginan audiens bukan lagi sesuatu yang bisa diabaikan, melainkan sudah menjadi keharusan. Hal ini ia sampaikan pada KTT Pemimpin Media Asia baru-baru ini.
Melibatkan audiens secara aktif
Dengan memenuhi kebutuhan spesifik pengguna, mulai dari pembaruan waktu nyata hingga penceritaan yang lebih mendalam, perusahaan media dapat beralih dari memproduksi konten reaktif menjadi melibatkan audiens secara proaktif, yang menumbuhkan loyalitas dan kepercayaan.
Clifford mengatakan bahwa hingga 85% artikel yang dibuat tidak berguna, tidak menghasilkan interaksi atau hasil yang signifikan. Ia bahkan menyamakannya dengan "artikel hantu" karena membutuhkan waktu penulisan yang terlalu lama dibandingkan dengan waktu yang dihabiskan pembaca untuk membacanya.
Jeremy Clifford di WAN-IFRA Asia Media Leaders Summit di Singapura.
"Dengan mengkategorikan kebutuhan audiens ke dalam kelompok-kelompok spesifik seperti 'memperbarui', ' mendidik ', dan 'menginspirasi', kerangka kerja kebutuhan pengguna membantu kami membangun hubungan yang kuat antara konten dan kebutuhan audiens. Hal ini membantu kami menciptakan konten bernilai yang memenuhi harapan pembaca dan meningkatkan keterlibatan," ujar Clifford.
Clifford menceritakan kisah nyata sebuah divisi olahraga yang salah memprioritaskan. Awalnya, mereka berfokus pada topik-topik niche seperti rugbi, tetapi setelah menyadari bahwa permintaan audiens yang sebenarnya adalah sepak bola Liga Primer, mereka menyesuaikan strategi. Hasilnya, keterlibatan audiens meningkat secara signifikan.
Menyeimbangkan data dan pengalaman jurnalistik
Data berperan sebagai tulang punggung, memberikan fondasi yang kokoh bagi strategi yang berpusat pada pengguna. Namun, Clifford menekankan bahwa mengandalkan data saja tidak cukup. Penilaian editorial juga sama pentingnya.
Ia percaya bahwa data hanyalah alat bantu, keputusan akhir tetap berada di tangan manusia. Menyeimbangkan data dan pengalaman jurnalistik akan membantu memastikan kualitas dan kredibilitas konten.
Data memainkan peran kunci dalam mengidentifikasi topik yang menarik minat audiens dan kesenjangan informasi yang perlu diisi. Menggabungkan data dengan standar editorial yang tinggi dapat membantu kami menciptakan konten berkualitas yang memenuhi kebutuhan pembaca. Terutama ketika membahas isu-isu kompleks seperti perubahan iklim, menggabungkan strategi 'pendidikan' dan 'panduan aksi' dapat membantu pembaca memahami isu-isu tersebut dan berpartisipasi aktif dalam menyelesaikannya.
Dengarkan berbagai pendapat
Contoh nyata menggambarkan kekuatan transformatif dari strategi permintaan pengguna. Clifford mencontohkan liputan pemilu, di mana berita terkini ("berikan kabar terbaru") dilengkapi dengan artikel penjelasan ("berikan edukasi") dan analisis pakar ("berikan perspektif"). Pendekatan berlapis ini memaksimalkan keterlibatan audiens sekaligus memberikan kedalaman dan konteks.
Dengan menangkap kebutuhan pengguna, organisasi berita dapat membangun koneksi yang lebih kuat, menumbuhkan kepercayaan, dan mencapai pertumbuhan berkelanjutan.
Clifford juga menambahkan bahwa menjaga kerangka kerja tetap sederhana itu penting: "Jika Anda membuatnya terlalu rumit dengan terlalu banyak kategori, editor dan reporter akan kesulitan menerapkannya secara efektif. Mulailah dengan dasar-dasar dan tingkatkan secara bertahap."
Untuk membangun kerangka kerja kebutuhan pengguna yang efektif dan inklusif, kita perlu memastikan bahwa kerangka kerja tersebut mencerminkan keberagaman masyarakat. Ini berarti mendengarkan semua orang, termasuk mereka yang sering terabaikan. Clifford berpendapat bahwa keterlibatan komunitas secara berkala melalui kegiatan seperti survei, diskusi kelompok terfokus, dan media sosial sangat penting untuk mencapai hal ini.
Dengan menangkap kebutuhan pengguna dan menciptakan cerita yang benar-benar penting bagi pembaca, organisasi berita dapat membangun koneksi yang lebih kuat, menumbuhkan kepercayaan, dan mencapai pertumbuhan berkelanjutan.
“Ini bukan tentang memikirkan apa yang dibutuhkan audiens – ini tentang mendengarkan apa yang mereka inginkan,” kata Clifford.
Bagi para pemimpin media yang bersedia beradaptasi, kerangka kebutuhan konsumen menyediakan jalan menuju relevansi dan dampak dalam lanskap yang semakin kompetitif.
Hoang Anh (menurut WAN-IFRA)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/van-de-khong-phai-la-nghi-khan-gia-can-gi--ma-la-lang-nghe-xem-ho-muon-gi-post332285.html
Komentar (0)