![]() |
Bapak Lu Hoang Thong selalu menekankan bahwa hal terpenting saat melakukan perjalanan "backpacking" adalah mengenakan perlengkapan pelindung lengkap seperti: helm full-face, kemeja lengan panjang, dan sepatu hak tinggi. Barang-barang tersebut diikat erat dalam tas tahan air, tahan guncangan, dan tahan lama. Foto: NVCC |
Budaya “backpacking” hanya akan benar-benar berkelanjutan jika generasi muda tahu bagaimana mengikuti aturan-aturan yang diperlukan untuk membuat setiap perjalanan menjadi perjalanan yang berkesan, bukan memilih
usaha.
Jalan yang menantang
Dong Nai telah lama menjadi destinasi favorit anak muda yang gemar bepergian dengan sepeda motor. Tanpa harus pergi terlalu jauh, para "backpacker" dapat dengan mudah menemukan rute yang memenuhi semua kriteria: keterampilan berkendara yang menantang, pemandangan alam yang masih asli, dan momen-momen kedamaian yang langka setelah hiruk pikuk kehidupan kota.
Dalam daftar "wajib dikunjungi" anak muda, Danau Tri An, Hutan Nam Cat Tien, Air Terjun Mai, Gunung Bau Nuoc Soi atau Chua Chan, Batu Ba Chong, dan Hutan Peta Bu Gia selalu menempati posisi teratas. Danau Tri An, khususnya, di pagi hari meninggalkan banyak kesan tak terlupakan.
Dengan sepeda motor berkapasitas besar, pemuda Pham Quang Anh (yang tinggal di distrik Tam Hiep) berbagi: “Yang paling saya sukai dari 'backpacking' di Dong Nai adalah hanya butuh lebih dari satu jam berkendara untuk melepaskan diri dari hiruk pikuk kota. Jalan di sepanjang Danau Tri An di pagi hari sungguh indah: satu sisi hutan hijau, sisi lainnya danau jernih. Mengendarai sepeda motor seperti mengisi ulang energi.”
Jika Danau Tri An menghadirkan relaksasi, Gunung Chua Chan di Komune Xuan Loc menghadirkan rasa penaklukan. Bapak Nguyen Thanh Dat (yang tinggal di Distrik Long Binh) berkata: "Lereng yang berkelok-kelok memaksa saya untuk berkonsentrasi. Namun ketika saya melewatinya, sambil melihat ke bawah, saya melihat hamparan ladang hijau, sungguh mengasyikkan. Saya pikir "backpacking" berbeda karena: ini merupakan tantangan bagi pengemudi sekaligus cara untuk menikmati pemandangan yang indah."
Tak hanya bagi penggemar sepeda motor berkapasitas besar, Dong Nai juga menawarkan banyak rute yang lebih tenang untuk rombongan teman-teman yang mengendarai skuter atau sepeda motor manual. Hutan karet di komune Trang Bom atau Long Thanh adalah pilihan ideal. Di musim pergantian daun, seluruh hutan berubah warna menjadi kuning cerah, hamparan daun menutupi tanah, menjadikan perjalanan ini pengalaman romantis yang tak ubahnya adegan dalam film.
Hal menarik dari perjalanan backpacking di Dong Nai adalah beragamnya pilihan. Bagi yang gemar menjelajah, Anda dapat mencoba Hutan Nam Cat Tien, salah satu hutan purba terbesar yang tersisa di Selatan. Bagi yang suka bersantai, Anda dapat singgah di Air Terjun Mai, Bau Nuoc Soi, untuk menikmati airnya yang sejuk. Setiap destinasi menawarkan nuansa berbeda bagi anak muda, mulai dari kegembiraan, rasa ingin tahu, hingga relaksasi dan kedamaian.
Dari pengalaman pribadinya, Bapak Lu Hoang Thong menunjukkan bahwa "backpacking" bukan hanya permainan kecepatan, tetapi juga perjalanan untuk melatih kesadaran, disiplin, dan kemampuan menghadapi tantangan. Kombinasi semangat dan tanggung jawab inilah yang menjadikan kisahnya sebagai "kompas" bagi banyak anak muda sebelum setiap perjalanan.
![]() |
Sekelompok anak muda di Dong Nai dan Kota Ho Chi Minh dalam perjalanan "backpacking" ke sebuah perkemahan di Dong Nai dengan perlengkapan pelindung lengkap. |
Kebebasan datang dengan tanggung jawab
Bapak Lu Hoang Thong merupakan seorang Travel Motor Vlogger (pembuat konten tentang "backpacking" dengan sepeda motor) yang dicintai masyarakat karena perjalanan "solo camping"-nya yang unik, ditandai dengan foto-foto yang artistik.
Berbagi pengalamannya menaiki kendaraan roda dua, Bapak Thong mengatakan: Dong Nai selalu ada dalam daftar tempat yang sering dikunjunginya.
datang ke
“Jalan di sepanjang Danau Tri An atau melewati Hutan Nam Cat Tien memang cukup menantang, tetapi juga sangat menginspirasi kreativitas. Saya memilih untuk bepergian sendiri agar dapat menikmati ketenangan sepenuhnya. Namun, untuk bepergian dengan aman, terutama saat bepergian sendirian, persiapan harus matang,” ujar Bapak Thong.
Menurut Bapak Thong, banyak anak muda yang baru mulai "berpergian" sering kali meremehkan perawatan kendaraan dan perlengkapan pelindung diri mereka. Hal ini merupakan faktor terpenting untuk melindungi diri. "Sepeda motor wajib diperiksa rem, ban, dan lampunya. Perlengkapan pribadi seperti helm, sarung tangan, dan baju pelindung sangat penting. Selain itu, Anda harus memiliki kotak P3K dan keterampilan untuk menangani situasi di jalan. Kebebasan hanya benar-benar bermakna jika disertai tanggung jawab dan keselamatan," tegas Bapak Thong.
Satu hal yang selalu diperingatkan oleh Pak Thong adalah cuaca. Selama musim hujan, banyak jalan tanah merah di komune Bu Gia Map atau Dinh Quan menjadi licin, yang dapat dengan mudah menyebabkan kecelakaan. Oleh karena itu, para backpacker sebaiknya memprioritaskan perjalanan di musim kemarau atau merencanakan perjalanan dengan matang.
"Dong Nai paling indah di hari yang cerah, ketika pemandangan danau, hutan, dan pegunungan menampakkan semua pesonanya" - tambah Bapak Lu Hoang Thong.
Tak hanya memberikan saran teknis, Bapak Lu Hoang Thong juga sangat menginspirasi komunitas backpacker. Beliau menegaskan: "Backpacking adalah kebebasan, tetapi kebebasan itu hanya berkelanjutan jika disertai persiapan profesional. Perjalanan yang aman dapat memberikan pengalaman yang lengkap, membantu kaum muda menemukan keberanian dan kecintaan terhadap alam."
Le Duy
Sumber: https://baodongnai.com.vn/van-hoa/202510/van-hoa-phuotva-nhung-quy-tac-danh-cho-nguoi-tre-107047b/
Komentar (0)