Pada pagi hari tanggal 24 Februari, harga emas domestik tetap tinggi meskipun mengalami penurunan dibandingkan kemarin. Sebagai contoh, Phu Nhuan Jewelry Company (PNJ) membeli emas batangan SJC senilai VND76,5 juta dan menjualnya kembali pada harga VND78,7 juta, tidak berubah dibandingkan kemarin. Sementara itu, Mi Hong Store (HCMC) membeli emas batangan SJC senilai VND77 juta dan menjualnya kembali pada harga VND78 juta, meningkat sebesar VND300.000 dibandingkan akhir kemarin. Namun, dibandingkan awal 23 Februari, harga emas domestik telah turun sebesar VND300.000 - VND400.000.
Demikian pula, cincin emas 24 karat PNJ (setara dengan 4 koin 9) juga dipertahankan dengan harga beli 63,35 juta VND dan harga jual 64,5 juta VND. Selisih harga beli dan jual emas batangan SJC di toko-toko juga berfluktuasi antara 1-2,2 juta VND/tael, dan cincin emas 24 karat hampir mencapai 1,2 juta VND.
Harga emas domestik pada pagi hari tanggal 24 Februari masih berkisar di kisaran 79 juta VND
Harga emas dunia kembali menguat, mencapai 2.036,3 USD/ons, 10 USD lebih tinggi dari kemarin pagi. Logam mulia ini menguat karena melemahnya USD dan meningkatnya permintaan aset safe haven seiring meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS juga turun pekan lalu, membuat emas, yang dihargakan dalam dolar AS, lebih murah bagi pembeli asing. Kenaikan emas terutama disebabkan oleh dolar yang sedikit melemah dan banyaknya pembelian aset safe haven meskipun suku bunga saat ini tinggi, kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Para investor tampaknya telah bertaruh pada kemungkinan Federal Reserve (Fed) akan mulai menurunkan suku bunga mulai Juni, terutama setelah rilis laporan rapat lembaga tersebut pada bulan Januari dan banyak pernyataan dari anggota Fed. Sebelumnya, serangkaian data menunjukkan bahwa inflasi di AS masih tinggi, di atas 3% dan jauh dari target 2% yang diinginkan Fed, dan para pejabat Fed mengatakan bahwa diperlukan lebih banyak waktu untuk menerapkan kebijakan moneter yang lebih longgar...
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)