Kemarin (19 April), panitia penyelenggara Beijing Half Marathon (Tiongkok) mengumumkan akan mencabut medali He Jie (Ha Kiet)—peraih posisi pertama—dan membatalkan hasil tiga pelari yang finis di belakang. Keputusan ini diambil setelah penyelidikan atas dugaan bahwa ketiga atlet tersebut sengaja memperlambat laju agar He Jie dapat finis pertama.
Atlet Tiongkok diberi kesempatan menyelesaikan oleh lawannya.
Dalam kompetisi yang diselenggarakan pada 14 April di Beijing, tiga atlet Afrika, Willy Mnangat, Robert Keter, dan Dejene Hailu Bikila, memimpin beberapa puluh meter dari garis finis. Namun, ketiganya sengaja memperlambat laju dan memberi isyarat agar He Jie menyalip.
Berdasarkan keputusan panitia penyelenggara, He Jie dan ketiga atlet di atas harus mengembalikan medali dan uang hadiahnya.
Atlet Tiongkok itu berhasil finis pertama setelah dikalahkan oleh tiga lawannya. (Foto: Reuters)
Mnangat menjelaskan bahwa ia dan dua rekannya direkrut untuk berpartisipasi dalam turnamen tersebut sebagai pacer bagi He Jie. Mereka hanya melayani He Jie dan bukan bagian dari tim pacer panitia penyelenggara (yang biasanya muncul dalam lomba lari jarak jauh non-profesional untuk memandu dan menjadi acuan kecepatan bagi atlet lain).
He Jie adalah pelari maraton nomor satu Tiongkok. Ia adalah juara bertahan maraton di Asian Games ke-19 dan juga memegang rekor Tiongkok untuk jarak tersebut dengan waktu 2 jam 6 menit 57 detik. He Jie berpartisipasi dalam turnamen Beijing kali ini dengan tujuan memecahkan rekor nasional untuk lari setengah maraton (21 km).
Menurut penjelasan Mnangat, meskipun ketiga atlet Afrika tersebut berpartisipasi secara individu, tujuan mereka bukanlah untuk berkompetisi meraih prestasi. Oleh karena itu, ketika Mnangat, Keter, dan Bikila mendekati garis finis, mereka menyelesaikan misi mereka dan membiarkan He Jie lewat. Sebelumnya, ketiga atlet tersebut selalu menjaga jarak yang cukup dekat dari juara ASIAD ke-19 tersebut.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)