Mengapa kapasitas telepon biasanya 64GB, 128GB dan bukan angka lainnya?

Angka kapasitas seperti 64GB dan 128GB bukanlah angka acak. Pelajari cara kerja penyimpanan dan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian Anda dalam artikel ini.

Ponsel sering kali hadir dalam berbagai kapasitas.

Saat memilih ponsel, pengguna akan dengan mudah menemukan pilihan kapasitas populer seperti 64GB, 128GB, 256GB... Jarang sekali kita melihat pilihan seperti 70GB, 150GB, atau 300GB. Lalu, mengapa angka-angka ini dipilih sebagai standar pada sebagian besar perangkat teknologi saat ini?

Strategi harga dan psikologi konsumen

Menurut penelitian Tuoi Tre Online , alasannya berasal dari cara ponsel dan komputer menyimpan data - berdasarkan sistem biner, bukan desimal.

Memori perangkat elektronik beroperasi dalam pangkat 2, alih-alih kelipatan 10 yang digunakan orang sehari-hari. Satu gigabita (GB) sebenarnya sama dengan 2³⁰ bita, atau 1.073.741.824 bita. Akibatnya, kapasitas seringkali dirancang dalam deret eksponensial seperti 2⁶ (64GB), 2⁷ (128GB), 2⁸ (256GB), 2⁹ (512GB), dan 2¹⁰ (1024GB - atau 1TB).

Selain faktor teknis, produsen perangkat juga mempertimbangkan faktor pasar. Pemilihan kapasitas seperti 64GB, 128GB, atau 256GB membantu memposisikan versi produk di berbagai segmen harga, dari yang populer hingga kelas atas.

Selisih antara tingkat kapasitas juga tidak terlalu kecil sehingga membingungkan pengguna saat memilih, dan sekaligus menciptakan mentalitas "peningkatan yang wajar". Misalnya, ketika pelanggan bingung antara memilih versi 64GB atau membayar sedikit lebih mahal untuk 128GB, mereka cenderung memilih versi yang lebih tinggi, yang berkontribusi pada peningkatan penjualan.

Mengoptimalkan rantai pasokan dan produksi

Pengguna dapat memilih tingkat kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Faktor penting lainnya adalah standardisasi dalam rantai pasokan dan manufaktur. Memori flash (NAND Flash), komponen utama memori ponsel, diproduksi dalam cetakan dengan kapasitas standar. Standardisasi membantu pabrik komponen mengoptimalkan biaya, mengurangi tingkat cacat, dan meningkatkan stabilitas dalam produksi massal.

Seiring waktu, tingkat kapasitas "standar" ini juga telah membentuk kebiasaan yang dikenal oleh konsumen. Mulai dari komputer, USB, kartu memori, hingga ponsel pintar, pengguna telah terbiasa dengan tingkat kapasitas seperti 64GB, 128GB, 256GB... Hal ini merupakan faktor yang membantu menyederhanakan akses produk dan menciptakan keseragaman di seluruh industri teknologi.

Mengapa kapasitas sesungguhnya seringkali lebih rendah?

Hal menarik lainnya adalah pengguna sering kali mendapati kapasitas aktual perangkat lebih rendah daripada angka yang tertera pada kemasan. Hal ini disebabkan sebagian memori digunakan oleh sistem operasi, beserta selisih konversi antara GB (berdasarkan perhitungan produsen menggunakan sistem desimal) dan GiB (berdasarkan perhitungan sistem operasi).

Faktanya, dari model iPhone pertama hingga lini Android terkini, tingkat kapasitas populer telah mengikuti "jalur evolusi": dari 16GB, 32GB, 64GB, kemudian secara bertahap diperluas menjadi 128GB, 256GB, 512GB, dan bahkan 1TB. Kapasitas tidak hanya meningkat secara bertahap sesuai kebutuhan penyimpanan pengguna, tetapi juga mencerminkan tren teknologi yang semakin berkembang.

Tingkat kapasitas telepon tidak acak.

Dengan demikian, jumlah kapasitas memori bukanlah pilihan acak melainkan hasil kombinasi rekayasa, strategi bisnis, standar manufaktur, dan psikologi konsumen.

PHAN HAI DANG

Sumber: https://tuoitre.vn/vi-sao-dung-luong-dien-thoai-thuong-la-64gb-128gb-ma-khong-phai-con-so-khac-20250618100411771.htm