Desa Thach Thang, kecamatan Duc Phong (distrik Mo Duc, provinsi Quang Ngai ) dikenal sebagai negeri ribuan bunga aprikot. Hampir setiap rumah memiliki kebun bunga aprikot kuning, ada yang hanya beberapa pohon, ada pula yang puluhan pohon. Banyak keluarga miskin masih menyimpan bunga aprikot kuning di kebun mereka untuk dinikmati selama Tet dan tidak menjualnya.
Pada hari-hari sebelum Tahun Baru Imlek, berjalan di sepanjang jalan menuju desa-desa, dusun-dusun, dan gang-gang kecil di desa Thach Thang, kecamatan Duc Phong, (distrik Mo Duc, provinsi Quang Ngai), mudah untuk melihat pemandangan pohon aprikot kuning cerah yang sedang mekar di depan gang-gang, di depan halaman, dan di depan pintu rumah-rumah tingkat 4.
Pohon aprikot kuning milik keluarga Tn. Vo Than yang berusia hampir 20 tahun.
Pohon aprikot kuning "tua" (pohon aprikot abadi, pohon aprikot kuno) disimpan oleh keluarga dan Pham Thi Pho, desa Thach Thang, komune Duc Phong, (distrik Mo Duc, provinsi Quang Ngai) sebagai harta karun.
Pohon aprikot tumbuh dan berkembang secara alami, pemiliknya tidak mengubah atau membengkokkannya sesuai bentuknya. Keluarga Nyonya Pho juga memiliki puluhan pohon aprikot besar dan kecil di kebun.
Cucu Nyonya Pho sering memanjat pohon aprikot untuk bermain.
Wisatawan menikmati mekarnya pohon aprikot kuning di desa Thach Thang, kecamatan Duc Phong (distrik Mo Duc, provinsi Quang Ngai).
Pohon aprikot kuning di depan pekarangan warga. Meskipun urbanisasi telah memengaruhi penampilan kehidupan di pedesaan secara signifikan, di sini, di seluruh dusun, di seluruh desa, hampir setiap rumah masih menyimpan pohon aprikot kuning yang berusia puluhan tahun.
Spesies pohon ini hadir dari kebun hingga gang.
Kuncup bunga menunggu mekar tepat pada waktunya untuk Tet.
Pohon aprikot kecil terus ditanam di kebun rumah oleh masyarakat di desa Thach Thang, kecamatan Duc Phong (distrik Mo Duc, provinsi Quang Ngai).
Dalam alam bawah sadar masyarakat di sini, bunga aprikot yang mekar indah pada hari raya Tet menandakan tahun yang penuh dengan hal-hal baik. Oleh karena itu, banyak keluarga, meskipun miskin, masih memelihara kebun aprikot yang berusia puluhan tahun dan bernilai ratusan juta dong untuk merayakan Tet, bukan untuk dijual.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)