
Hanoi menguraikan: Mengapa taksi, ojek online, dan truk menjadi pelopor dalam beralih ke kendaraan listrik?
Program transisi menuju transportasi ramah lingkungan di ibu kota tidak akan diterapkan secara sembarangan. Sebaliknya, Hanoi telah menetapkan peta jalan prioritas yang jelas untuk kelompok kendaraan dengan jangka waktu transisi awal, beserta kebijakan pendukung yang menyertainya, untuk memastikan keselarasan dengan kondisi praktis dan kapasitas bisnis serta warga untuk merespons.
Prioritaskan pengurangan emisi tinggi dan optimalisasi biaya operasional.

Bapak Dao Viet Long, Wakil Direktur Dinas Konstruksi Hanoi. Foto: Surat Kabar Dan Tri.
Menurut Bapak Dao Viet Long, Wakil Direktur Dinas Konstruksi Hanoi, kendaraan angkutan komersial dimasukkan dalam peta jalan konversi lebih awal daripada kendaraan pribadi karena dua alasan utama.
Pertama, kelompok kendaraan ini beroperasi dengan frekuensi sangat tinggi, berjalan terus menerus di daerah perkotaan dan menempuh jarak jauh setiap hari. Oleh karena itu, jumlah emisi yang dilepaskan ke lingkungan, termasuk asap knalpot, kebisingan, dan polusi udara di pusat kota, jauh lebih tinggi daripada kendaraan pribadi biasa. Transisi dini kelompok kendaraan ini berarti bahwa ibu kota akan secara signifikan mengurangi faktor-faktor polusinya.
Kedua, kendaraan-kendaraan ini terkait langsung dengan operasional bisnis. Meskipun biaya pembelian awal beberapa kendaraan listrik (terutama truk dan kendaraan komersial) masih tinggi, studi dan laporan menunjukkan bahwa total biaya kepemilikan untuk banyak kendaraan komersial dan layanan selama masa pakainya seringkali lebih rendah. Hal ini disebabkan oleh penghematan bahan bakar dan pengurangan biaya perawatan berkala, yang membantu bisnis meningkatkan profitabilitas. Selain itu, transisi hijau meningkatkan citra perusahaan dan membuka peluang pasar, karena banyak pelanggan dan mitra (terutama perusahaan yang berkomitmen pada keberlanjutan) memprioritaskan kemitraan dengan penyedia logistik hijau.
Peta jalan yang jelas mengurangi tekanan untuk perubahan serentak di semua bidang.

Menurut Bapak Dao Viet Long, transisi menuju kendaraan ramah lingkungan terbagi dalam beberapa tahapan spesifik, dimulai dengan kelompok kendaraan yang digunakan untuk transportasi komersial.
- Sepeda motor dan sepeda motor yang digunakan untuk transportasi komersial (termasuk sepeda motor untuk layanan transportasi daring): 20% akan dikonversi sebelum 1 Januari 2027, 50% sebelum 1 Januari 2028, dan 100% akan selesai sebelum 1 Januari 2030.
- Taksi dan mobil penumpang dengan kapasitas hingga 8 tempat duduk yang digunakan untuk transportasi komersial: Mulai 1 Juli 2026, 100% penggantian dan investasi baru harus berupa kendaraan energi bersih. Hal ini akan diikuti oleh tahapan konversi sebesar 50% sebelum 1 Januari 2028, dan penyelesaian 100% sebelum 1 Januari 2030.
"Tingkat konversi ini diusulkan berdasarkan umpan balik dan masukan dari berbagai unit, bukan sebagai paksaan sepihak. Oleh karena itu, bisnis, baik perusahaan transportasi maupun penyedia perangkat lunak konektivitas transportasi, akan memiliki waktu sepanjang tahun 2026 hingga 2030 untuk merencanakan transformasi mereka secara proaktif, tanpa ditekan untuk berubah secara bersamaan," tegas Bapak Long.
Hindari transformasi besar-besaran; dengarkan dan bekerja sama dengan masyarakat.
Wakil Direktur Dinas Konstruksi Hanoi juga membantah informasi yang menyesatkan bahwa semua kendaraan yang saat ini beroperasi harus segera dikonversi mulai 1 Juli 2026. Bapak Long menegaskan bahwa peraturan tersebut hanya berlaku untuk kendaraan yang diganti atau diinvestasikan ulang setelah 1 Juli 2026.

"Kendaraan yang beroperasi masih dapat digunakan untuk transportasi normal; kendaraan yang masih dalam masa pakai dan memenuhi standar teknis tidak perlu segera dikonversi. Hanoi tidak memberlakukan konversi massal wajib untuk memprioritaskan penyedia kendaraan listrik tertentu, tetapi hanya menerapkannya sesuai dengan siklus alami penggantian kendaraan untuk menghindari tekanan mendadak pada masyarakat dan bisnis," kata Bapak Long.
Untuk jenis transportasi jalan lainnya, termasuk kendaraan dinas dan kendaraan pribadi, Hanoi akan menerapkan kebijakan zona emisi rendah dan berencana untuk meneliti serta mengusulkan langkah-langkah yang tepat untuk membatasi emisi kendaraan tersebut mulai 1 Januari 2035.
Pak Long menilai: "Ini bukan peta jalan untuk percepatan kemajuan melalui pesanan, tetapi sebuah proses yang terencana dengan prioritas, langkah-langkah transisi yang proporsional, dan terutama dengan dukungan keuangan yang menyertainya untuk meminimalkan tekanan."
Menegaskan semangat pembuatan kebijakan, Bapak Long menyampaikan: "Selama proses pembuatan kebijakan, kota selalu menjaga semangat mendengarkan, berbagi, dan keterbukaan. Semua pendapat, tidak hanya dari dunia usaha, tetapi juga masukan dari warga, para ahli, kritik sosial dari Front Tanah Air dan organisasi lainnya, dipertimbangkan secara serius untuk meningkatkan kebijakan."
Transisi menuju kendaraan dan solusi rendah emisi bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan, mengurangi risiko polusi udara, dan menciptakan kondisi hidup yang lebih aman dan berkelanjutan bagi masyarakat. Hanoi berharap mendapatkan pemahaman, dukungan, dan kerja sama dari warga dan komunitas bisnisnya dalam transisi besar ini.
Sumber: https://vtv.vn/vi-sao-taxi-xe-om-xe-tai-la-nhom-tien-phong-chuyen-sang-xe-dien-100251211110426457.htm






Komentar (0)