Kegiatan ini merupakan bagian dari kunjungan kenegaraan Raja dan Ratu Kerajaan Belgia ke Vietnam.
| Para delegasi yang menghadiri lokakarya. (Foto: Universitas Nasional Hanoi ) |
Pada program tersebut, para delegasi membahas mekanisme dan rencana untuk memperluas kerja sama penelitian masa depan antara Vietnam dan Belgia; berbagi informasi tentang sumber pendanaan dari Belgia dan mengusulkan arah kerja sama strategis di masa depan.
Direktur Departemen Kerja Sama Internasional ( Kementerian Pendidikan dan Pelatihan ) Nguyen Thu Thuy memaparkan Strategi Pengembangan Pendidikan Vietnam untuk periode 2019-2030, visi 2045. Beliau juga mengusulkan sejumlah orientasi kerja sama dengan Belgia: kerja sama dalam pelatihan pascasarjana (magister, doktoral); koordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan dalam kerangka Proyek 89; kerja sama dalam penelitian ilmiah dan inovasi; mencari dukungan finansial dari program internasional; mempromosikan pertukaran pelajar dan budaya; mempromosikan program jangka pendek, memperluas kerja sama dengan organisasi dan jaringan pendidikan Belgia...
Direktur Universitas Nasional Hanoi, Le Quan, menekankan bahwa acara ini menandai 30 tahun kerja sama yang efektif antara Vietnam dan Belgia di bidang sains dan pelatihan. Ia menyatakan keyakinannya bahwa, dengan dukungan kedua pemerintah, hubungan kerja sama ini akan terus berkembang pesat, membawa manfaat praktis bagi kedua belah pihak.
| Universitas Nasional Vietnam, Hanoi, menandatangani perjanjian kerja sama kerangka kerja dengan Universitas KU Leuven dan Vrije Universiteit Brussel. (Foto: Universitas Nasional Vietnam, Hanoi) |
Presiden Universitas KU Leuven, Luc Sels, sangat mengapresiasi kerja sama pendidikan antara kedua negara. Beliau menekankan tiga pilar utama kerja sama ini: keunggulan, dampak, dan keterlibatan sosial. Keunggulan memastikan bahwa penelitian memiliki daya saing tinggi dan memenuhi standar global. Dampak adalah transformasi hasil penelitian menjadi manfaat nyata bagi masyarakat, pelaku bisnis, dan pembuat kebijakan. Keterlibatan sosial memastikan relevansi, aksesibilitas, dan kontribusi kerja sama terhadap pembangunan manusia.
Para delegasi juga menegaskan peran penting universitas dan lembaga penelitian dalam mendorong kerja sama. Namun, agar kerja sama ini benar-benar efektif dan berkelanjutan, diperlukan dukungan kuat dari kedua pemerintah, lembaga pendanaan, dan kebijakan yang tepat.
Pada kesempatan ini, 6 perjanjian kerjasama antara Universitas Nasional Hanoi, unit anggota dan unit Belgia ditandatangani.
Menurut informasi dalam program tersebut, kerja sama antara Vietnam dan Kerajaan Belgia di bidang sains, penelitian, dan pelatihan telah berlangsung lama sejak awal 1990-an. Selama 30 tahun terakhir, kerja sama kedua negara telah mencapai banyak pencapaian penting, memberikan kontribusi penting bagi pembangunan sosial-ekonomi Vietnam, terutama di bidang pendidikan, kesehatan masyarakat, air bersih, dan sanitasi lingkungan. Belgia telah menjadi salah satu mitra terkemuka Vietnam di bidang pendidikan dan pelatihan. Ribuan mahasiswa Vietnam telah menerima beasiswa untuk belajar di universitas-universitas bergengsi di Belgia, berkontribusi pada pelatihan sumber daya manusia berkualitas tinggi bagi negara tersebut. Program kerja sama penelitian bersama antara universitas dan lembaga penelitian kedua negara telah membuahkan hasil praktis, memecahkan berbagai permasalahan mendesak di Vietnam seperti perubahan iklim, pengelolaan sumber daya air, pembangunan perkotaan berkelanjutan, dan peningkatan kapasitas kesehatan. |
Sumber: https://thoidai.com.vn/viet-nam-bi-thuc-day-hop-tac-khoa-hoc-nghien-cuu-va-dao-tao-212080.html










Komentar (0)