Seorang anak dengan penyakit kuning hemolitik kongenital diselamatkan oleh dokter di Rumah Sakit Pusat Hue dengan menggunakan pertukaran darah, fototerapi, dan transfusi antibodi imun - Foto: THUONG HIEN
Sebelumnya, pada 7 November, Rumah Sakit Pusat Hue menerima bayi baru lahir dengan penyakit kuning dari distrik Le Thuy, provinsi Quang Binh .
Saat itu juga dokter segera melakukan pemeriksaan dan tes mendalam.
Kesimpulannya menunjukkan bahwa anak tersebut mengalami hemolisis berat akibat ketidakcocokan golongan darah antara ibu dan anak.
Tak lama setelah lahir, kulit pasien menguning hingga ke telapak kakinya, disertai anemia berat dan lonjakan yang mengkhawatirkan pada indeks bilirubin (pigmen berwarna empedu).
Bila tidak segera diobati, anak dapat menderita anemia berat, gagal jantung, kerusakan otak ireversibel, yang dapat memengaruhi seluruh kehidupan anak dan membahayakan nyawanya.
Dokter segera mengambil tindakan darurat. Anak tersebut terus-menerus menjalani fototerapi, ditransfusi dengan sel darah merah golongan O yang telah dicuci, ditransfusi dengan antibodi imun dan plasma segar. Namun, indeks bilirubin dalam darah anak tersebut terus meningkat secara tidak normal.
Tim ahli dan dokter di Rumah Sakit Pusat Hue berkonsultasi dan memutuskan untuk melakukan transfusi darah untuk bayi pada usia 50 jam melalui jalur arteri-vena umbilikalis.
Setelah 2 jam transfusi darah berkelanjutan, kondisi pasien mulai menunjukkan perubahan positif. Selain transfusi darah, dokter juga menerapkan fototerapi dan transfusi antibodi imun.
Kadar bilirubin pasien secara bertahap turun ke tingkat yang aman. Pasien terus pulih dari hari ke hari dan kini sadar serta kesehatannya stabil.
Komentar (0)