TPO - Di Desa Bunga Nhat Tan, Phu Thuong,
Hanoi, hanya tersisa beberapa bunga krisan setelah Badai No. 3. Bunga-bunga yang telah mekar dipanen dan dijual dengan cepat oleh warga pada minggu pertama bulan November.
 |
Tahun ini, para petani aster di Hanoi mengalami kerugian besar akibat Topan Yagi pada bulan September. Di Desa Nhat Tan, Phu Thuong, masih terdapat beberapa area yang masih ditanami aster—bunga yang menandakan datangnya musim dingin. |
 |
Agar tanaman bertunas lebih awal, keluarga Ibu Hai menggunakan metode inkubasi dengan kantong plastik, menutupi bunga di siang hari, dan mencabutnya di malam hari. Proses ini dilakukan secara manual terus menerus selama 30-45 hari. |
 |
Berbicara kepada reporter Tien Phong, Ibu Hai, pemilik kebun, berkata: "Tahun ini, rumah saya dibangun lebih tinggi agar air Sungai Merah tidak meluap, sehingga kami tetap bisa melestarikannya dan menerapkan langkah-langkah pengolahan di luar musim." |
 |
Krisan mekar dengan cepat dan hanya bertahan selama 2-3 minggu, sehingga para tukang kebun memanen dan menjualnya dengan sangat cepat. Tahun ini, bunganya langka, sehingga harganya naik dua kali lipat dari tahun lalu. Harga beli di kebun sekitar 150.000-200.000 VND/buket besar. |
 |
Bunga aster putih kecil bergoyang tertiup angin. |
 |
Kelopak bunga kecil berwarna putih bersih dan putik berwarna kuning pucat membuat anak muda Hanoi bersemangat untuk datang berpose untuk difoto. |
 |
Bunga ini memiliki keindahan liar yang membuat gadis-gadis muda terpesona dan terpesona. |
 |
Tahun ini, karena jumlah bunga yang sedikit dan tingginya permintaan, taman burung bulbul terjual habis pada minggu pertama bulan November. "Semoga musim depan akan ada lebih banyak bunga, dan ladang akan selalu ramai dengan gadis-gadis bergaun panjang yang datang ke taman untuk berfoto," ujar Ibu Hai. |
Referee - Tienphong.vn
Sumber: https://tienphong.vn/vuon-cuc-hoa-mi-hiem-hoi-song-sot-sau-bao-yagi-bung-no-khoe-sac-post1689020.tpo
Komentar (0)