Rumor tersebut berasal dari saluran Telegram SHOT dan dilaporkan oleh media lokal, menggambarkan pasien dengan gejala pernapasan parah tetapi hasil tesnya negatif flu dan COVID-19.
Foto ilustrasi.
Bulan lalu, otoritas Rusia membantah laporan ini, dengan mengatakan bahwa kasus-kasus tersebut disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan umum. Rospotrebnadzor, badan pengawas hak konsumen dan kesehatan masyarakat Rusia, menyatakan tidak ada bukti adanya virus baru atau yang tidak diketahui beredar di Federasi Rusia.
Perwakilan WHO di Moskow, Batyr Berdyklychev, mengatakan WHO telah meminta data dari Rospotrebnadzor untuk memverifikasi laporan tersebut. Ia menambahkan bahwa WHO telah menerima penjelasan bahwa terdapat lima kasus penyakit yang tidak teridentifikasi pada saat itu.
Namun, tes laboratorium menyimpulkan bahwa kelima kasus tersebut, yang semuanya di Moskow dan sekitarnya, disebabkan oleh pneumonia Mycoplasma. Bapak Berdyklychev menekankan bahwa ini bukanlah virus baru dan jumlah kasus tidak menunjukkan peningkatan risiko epidemiologis.
Ia juga mencatat pentingnya memperkuat sistem nasional untuk deteksi dini virus tersebut dan pertukaran informasi serta koordinasi upaya di tingkat internasional.
"Kami menjaga komunikasi yang erat dan rutin dengan badan-badan kesehatan nasional, khususnya Rospotrebnadzor. Federasi Rusia memiliki sistem pengawasan epidemiologi yang andal," ujar Bapak Berdyklychev.
"Saat ini, situasi epidemiologi di Federasi Rusia untuk kelompok infeksi pernapasan, termasuk SARS, influenza, COVID-19, dan pneumonia komunitas, stabil dan sepenuhnya terkendali. Insiden penyakit ini menurun. Situasi epidemiologi untuk kelompok infeksi ini di Moskow juga stabil," kata Rospotrebnadzor.
WHO dan otoritas kesehatan Rusia akan terus memantau situasi dan memberikan informasi terbaru bila diperlukan.
Cao Phong (menurut Newsweek, RW)
Sumber: https://www.congluan.vn/who-thong-tin-ve-can-benh-ho-ra-mau-o-nga-post341574.html
Komentar (0)