![]() |
| Wanita di dusun Khuon Tat, komune Phu Dinh. |
Provinsi Thai Nguyen memiliki lebih dari 414.000 keluarga, banyak di antaranya merupakan keluarga multigenerasi yang masih menjaga solidaritas dan ketertiban. Hal ini berawal dari kesadaran yang kuat bahwa keluarga adalah sel masyarakat. Masyarakat yang berbudaya dan disiplin harus dibangun dari keluarga yang tahu bagaimana menaati aturan keluarga, hidup rukun dan penuh kasih sayang. Di rumah itulah, anak-anak belajar bagaimana menyapa, menghormati orang yang lebih tua, mengucapkan terima kasih ketika menerima bantuan, dan meminta maaf ketika berbuat salah. Hal-hal sederhana ini membantu setiap orang tumbuh dalam masyarakat.
Ibu Nguyen Thi Thanh Dung, pakar dari Departemen Manajemen Budaya (Departemen Kebudayaan, Olahraga , dan Pariwisata), menyampaikan: "Keluarga memainkan peran inti dalam membentuk kepribadian. Sekolah dan masyarakat hanya memberikan dukungan, sementara landasan moral dan keterampilan perilaku budaya harus diajarkan setiap hari dari keluarga itu sendiri. Keluarga yang baik menciptakan warga negara yang baik, dan itulah fondasi masyarakat yang bahagia."
Di zaman modern, di bawah pengaruh teknologi, jejaring sosial, dan tren baru yang kuat, rumah dianggap sebagai "jangkar" untuk mempertahankan nilai-nilai luhur. Di rumah, semua orang hidup rukun. Kakek-nenek dan orang tua menyayangi anak-anak mereka. Anak-anak dan cucu tahu bagaimana menghormati kakek-nenek dan orang tua mereka. Dalam keluarga yang hangat dengan "rasa hormat dan ketertiban", anak-anak belajar bagaimana berperilaku baik dengan semua orang di sekitar mereka.
Lebih dari itu, anak-anak tahu cara mendengarkan dan merespons dengan akal sehat dan empati. Sebaliknya, dalam keluarga di mana orang tua tidak harmonis, sering bertengkar, dan melakukan kekerasan fisik dan mental, anak-anak memiliki harga diri yang rendah, rasa rendah diri, dan rentan terhadap gaya hidup menyimpang, bahkan terjerumus dalam kejahatan sosial.
Berbicara kepada kami tentang upaya mendidik etika dan gaya hidup keluarga, Ibu Hoang Thi Hau, dusun Khuon Tat, komune Phu Dinh, merangkum, "Gaya hidup budaya tradisional dalam keluarga merupakan aset tak ternilai yang ditinggalkan oleh leluhur kita. Mulai dari cara menyembah leluhur hingga mengajarkan anak-anak untuk menghormati yang lebih tua dan mengalah kepada yang lebih muda, semuanya berkontribusi dalam melestarikan identitas. Adat istiadat tradisional dalam keluarga dan klan merupakan benteng kokoh yang melindungi rumah tangga bahagia keluarga."
![]() |
| Di era “ledakan” informasi, orang tua perlu membimbing anak-anaknya dalam memilih buku bacaan. |
Ibu Ha Thi Tieu, Kepala Desa Ban Cuom, Komune Dong Phuc, berbagi: Di lingkungan permukiman, keluarga-keluarga berbudaya yang khas tentu saja merupakan keluarga-keluarga yang bahagia. Mereka adalah panutan dan contoh yang indah dalam kehidupan sosial. Mereka adalah inti-inti khas dalam gerakan seluruh masyarakat yang bersatu membangun kehidupan berbudaya.
Gaya hidup bermoral tidak datang dari ceramah dogmatis, melainkan diserap dari percakapan sehari-hari para tetua dalam keluarga. Lebih penting lagi, kakek-nenek dan orang tua memberikan teladan, mengajari anak-anak mereka untuk mencintai pekerjaan, menghargai nilai usaha, dan mempraktikkan kemandirian dari hal-hal terkecil. Hal-hal sederhana ini menjadi bekal yang kokoh, membantu anak-anak untuk percaya diri dan siap melangkah ke kehidupan mereka sendiri ketika mereka dewasa.
Sumber: https://baothainguyen.vn/xa-hoi/202512/xa-hoi-hanh-phuc-duoc-khoi-nguon-tu-gia-dinh-52f4250/












Komentar (0)