Dampak ganda dari kebijakan pascapandemi Covid-19 beserta konflik antarnegara semakin memperparah ketidakstabilan pada fondasi ekonomi yang sudah lemah dan sensitif. Hal ini menyebabkan sebagian besar negara-negara ekonomi utama dunia mengalami pertumbuhan yang sangat rendah sementara inflasi melonjak. Dengan tingkat keterbukaan yang sangat tinggi, perekonomian negara kita juga rentan terhadap dampak yang tak terelakkan dari kesulitan umum pasar internasional. Beberapa kekurangan dan keterbatasan yang melekat pada negara kita kini menjadi jelas, yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi pada bulan-bulan pertama tahun ini, meskipun lebih tinggi dari rata-rata dunia, masih merupakan tingkat pertumbuhan terendah dalam lebih dari satu dekade.

Setelah 23 hari kerja, sidang kelima Majelis Nasional ke-15 berakhir pada sore hari tanggal 24 Juni. Foto: VGP

Sebagai lembaga kekuasaan negara tertinggi, yang mengemban tanggung jawab dalam menciptakan pembangunan negara dalam hal legislasi, pengawasan tertinggi, dan memutuskan isu-isu nasional yang penting, Majelis Nasional ke-15 memasuki Sidang ke-5 dengan pola pikir untuk mendampingi Pemerintah dan seluruh sistem politik guna menemukan semua solusi untuk membantu negara mengatasi masa sulit, menuju pembangunan berkelanjutan, dan secara bertahap mewujudkan aspirasi Vietnam yang kuat sesuai dengan jadwal waktu spesifik yang dinyatakan dengan jelas oleh Partai kami pada Kongres Nasional ke-13.

Melihat besarnya beban kerja yang diselesaikan DPR pada masa Sidang Kelima hanya dalam 4 minggu kerja (termasuk 3 minggu kerja termasuk hari Sabtu), kita dapat melihat bahwa produktivitas dan efisiensi kerja DPR telah meningkat secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa DPR bertekad untuk menjadi teladan dalam inovasi, meningkatkan kualitas kegiatannya, dan dengan demikian meningkatkan produktivitas kerja.

Dalam proses legislasi dan pengambilan keputusan penting negara, Majelis Nasional telah mengesahkan 11 undang-undang dan resolusi yang bersifat hukum dengan tingkat konsensus yang sangat tinggi. Hal ini merupakan hasil dari penerapan kebijakan persiapan yang matang secara konsisten melalui berbagai tahapan dan tahapan. Khususnya, Undang-Undang Pertahanan Sipil disahkan oleh Majelis Nasional dengan tingkat persetujuan yang sangat tinggi, mencapai 94,94% dari total anggota Majelis Nasional dan 98,74% dari anggota yang berpartisipasi dalam pemungutan suara. Serangkaian undang-undang dan resolusi yang berkaitan dengan bidang ekonomi, perdagangan, tender, kebijakan pembangunan khusus, dan keputusan untuk proyek-proyek penting disahkan oleh Majelis Nasional dengan konsensus yang tinggi. Hal ini merupakan kreasi kelembagaan yang sangat penting, yang membantu kita mengatasi hambatan, memaksimalkan peluang, dan mendorong pertumbuhan dalam konteks pasar dunia yang diperkirakan akan terus menghadapi berbagai kesulitan.

Pengawasan tertinggi difokuskan pada kegiatan tanya jawab di 4 bidang: ketenagakerjaan, penyandang disabilitas perang, dan urusan sosial; sains dan teknologi; transportasi; dan etnisitas. Pencatatan jumlah delegasi yang mendaftar untuk mengajukan pertanyaan kepada setiap menteri terus dilakukan, menunjukkan bahwa pemilihan kelompok pertanyaan sangat dekat dengan kenyataan, memenuhi aspirasi pemilih dan masyarakat, serta mencerminkan keprihatinan delegasi Majelis Nasional. Bersamaan dengan resolusi tanya jawab, resolusi pengawasan tematik "Mobilisasi, pengelolaan, dan pemanfaatan sumber daya untuk pencegahan dan pengendalian Covid-19; implementasi kebijakan dan undang-undang tentang layanan kesehatan akar rumput dan pengobatan preventif" yang telah disetujui oleh Majelis Nasional pada sidang ini akan menjadi pendorong yang kuat bagi Pemerintah, kementerian, lembaga, dan seluruh sistem politik untuk berpartisipasi aktif dalam mengimplementasikan dan menerapkan kebijakan serta undang-undang dengan semangat menghormati Konstitusi dan undang-undang.

Berbicara di akhir sesi tanya jawab, Ketua Majelis Nasional Vuong Dinh Hue menyatakan, "Sesi tanya jawab ini sukses. Sukses atau tidaknya sesi ini bergantung pada pelaksanaannya. Secara umum, keberhasilan sidang kelima Majelis Nasional sangat bergantung pada pelaksanaannya."

Setelah masa sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Pemerintah, kementerian, lembaga, daerah, seluruh jajaran militer, seluruh rakyat, dan seluruh sistem politik perlu berperan aktif untuk segera melaksanakan kebijakan-kebijakan yang telah berlaku, mempersiapkan pelaksanaan kebijakan-kebijakan lain secepat mungkin setelah berlaku, dan menghindari "penundaan" kebijakan yang terlalu lama, sehingga kehilangan peluang terbaik bagi pembangunan negara secara keseluruhan, pembangunan setiap individu, dan pembangunan setiap badan usaha secara khusus.

Dengan landasan hukum yang penting, yaitu Undang-Undang Pertahanan Sipil yang telah disahkan oleh Majelis Nasional, maka seluruh angkatan bersenjata kita di bawah pimpinan Partai, langsung Komisi Militer Pusat, akan secara aktif mengerahkan, memimpin dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melaksanakan tugas-tugas pertahanan sipil guna melindungi Tanah Air sejak dini dan dari jauh, tidak bersikap pasif atau terkejut, sehingga dapat meminimalisir kerugian bagi negara, rakyat dan pelaku usaha apabila terjadi risiko, kejadian dan bencana; di samping itu, secara aktif melaksanakan keputusan-keputusan Majelis Nasional dengan semangat prajurit kejut di segala lini, senantiasa memberikan sumbangan yang penting bagi perjuangan revolusioner.

Dengan semangat itu, kami yakin betul bahwa negara kita akan segera mengatasi segala kesulitan dan tantangan, terus melangkah maju, meraih dan melampaui target-target yang ditetapkan, baik tahun ini maupun sepanjang masa jabatan.

Tentara Rakyat