Ritual menyiramkan air ke dalam labu kering dengan harapan agar airnya melimpah dan mengalir - Foto: BONG SON
Pusat Kebudayaan - Informasi dan Olahraga distrik Dak Doa (provinsi Gia Lai) baru saja berkoordinasi dengan Komite Rakyat komune K'Dang untuk memulihkan upacara doa hujan masyarakat Ba Na di daerah pembuangan air desa Hnap.
Berdoa agar cuacanya baik
Menurut pihak berwenang setempat, ini merupakan kegiatan untuk melestarikan dan mempromosikan identitas budaya di masyarakat.
Terutama menjaga ritual adat yang berhubungan dengan pekerjaan produksi masyarakat Ba Na.
Upacara berdoa meminta hujan bagi masyarakat Ba Na biasanya diadakan pada pertengahan April dan Mei setiap tahun, untuk berdoa memohon cuaca dan angin yang baik, agar dimulainya musim panen baru yang sukses.
Ini juga merupakan ritual unik yang menciptakan identitas budaya masyarakat adat yang beragam.
Sejak pagi hari, saat sinar matahari pertama muncul di balik pegunungan, warga Desa Hnap berkumpul di tempat penjemputan air untuk mempersiapkan upacara pemujaan.
Dewan desa, yang terdiri dari para tetua yang dihormati, mengenakan kostum tradisional dan menghias tiang. Sesaji disiapkan, termasuk tuak, ayam, dan babi yang diletakkan di atas nampan daun pisang hijau untuk dipersembahkan kepada para dewa.
Dewan tetua desa melakukan ritual berdoa meminta hujan - Foto: BONG SON
Membawa hujan untuk mengairi sawah
Setelah segala sesaji dan persiapan telah rampung dan siap, para tetua desa pun perlahan-lahan melaksanakan upacara.
Tetua desa, dengan suaranya yang kadang berat, kadang melengking, bergema di seluruh tempat, membacakan doa untuk mengundang para dewa gunung (Yang Kong) dan dewa air (Yang Dak) agar menyaksikan ketulusan hati para penduduk desa.
Ya Tuhan! Kami mempersembahkan persembahan ini, memohon kepada-Mu agar selalu melindungi semua orang di desa agar selalu sehat untuk bekerja dan berproduksi.
"Saya berdoa agar para dewa menurunkan hujan untuk mengairi ladang dan pertanian, agar tanaman tumbuh subur, hasil panen melimpah, dan penduduk desa dapat makan dengan baik" - doa tetua desa, Paman Ho.
Setelah upacara selesai, para wanita desa melakukan ritual menuangkan air ke dalam labu kering di tempat penampungan air desa dengan harapan agar sumber air selalu melimpah dan mengalir.
Setelah itu, semua orang menikmati arak beras bersama, saling berbagi cerita tentang urusan desa, bisnis... Suara dan gelak tawa terdengar riuh dan gembira.
Bagi masyarakat etnis Ba Na, upacara meminta hujan merupakan ritual yang menunjukkan bakti penduduk desa kepada para dewa sekaligus menunjukkan rasa solidaritas dan persatuan di antara warga desa, sehingga tercipta kekuatan masyarakat.
Upacara meminta hujan bagi masyarakat Ba Na bukan sekadar ritual, melainkan juga pengingat akan hubungan erat antara manusia dengan alam, antara tradisi dan modernitas.
Ini adalah warisan budaya yang berharga yang perlu dilestarikan dan dihargai, serta berkontribusi pada warna-warni budaya Vietnam.
Melestarikan budaya Ba Na
Bapak Dinh Ong, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Dak Doa, menyampaikan bahwa pemugaran upacara turun hujan ini bertujuan untuk melestarikan dan mengangkat nilai-nilai budaya khas masyarakat Ba Na, khususnya Desa Hnap dan Kabupaten Dak Doa pada umumnya, sehingga masyarakat lebih sadar untuk melestarikan warisan leluhur dan terus mengembangkan diri di tengah masyarakat.
Sejak pagi hari, banyak warga yang sudah berkumpul di lokasi untuk melaksanakan ritual sembahyang meminta hujan - Foto: BONG SON
Warga desa Hnap menyiapkan hidangan tradisional untuk upacara doa hujan - Foto: BONG SON
Tetesan air desa selalu menjadi tempat terkonsentrasinya berbagai aktivitas kehidupan sehari-hari suku minoritas adat - Foto: BONG SON
Masyarakat Ba Na percaya bahwa air adalah sumber kehidupan, sehingga upacara berdoa meminta hujan sangatlah penting - Foto: BONG SON
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)