Kekurangan zat besi merupakan masalah kesehatan umum yang dapat memengaruhi siapa pun. Orang dengan pola makan tidak sehat, ibu hamil, dan anak-anak berisiko tinggi mengalami kekurangan zat besi. , menurut situs kesehatan Medical News Today (UK).
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan sakit kepala karena jumlah oksigen ke otak berkurang, menyebabkan pembuluh darah di otak membengkak.
Kelelahan terus-menerus merupakan tanda umum kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, yang dapat membuat Anda merasa sangat lelah sehingga tidak memiliki energi untuk menyelesaikan aktivitas sehari-hari.
Selain itu, kekurangan zat besi juga menyebabkan gejala-gejala berikut:
Aritmia
Kekurangan zat besi jangka panjang akan menyebabkan penurunan jumlah sel darah merah yang membawa oksigen dalam darah. Akibatnya, jantung harus memompa lebih banyak darah untuk mengkompensasi kadar oksigen yang rendah. Akibatnya, jantung akan berdetak lebih cepat dan menyebabkan gangguan irama jantung. Kondisi ini, jika berkepanjangan, dapat menyebabkan gagal jantung atau pembesaran jantung.
Sakit kepala parah
Kekurangan zat besi juga menyebabkan otak menerima lebih sedikit oksigen. Akibatnya, pembuluh darah di otak membengkak dan menyebabkan sakit kepala. Banyak orang bahkan mengeluh pusing dan kepala terasa ringan.
Selain itu, para ahli mengatakan bahwa sakit kepala akibat kekurangan zat besi juga sebagian disebabkan oleh perubahan kadar hormon dopamin dan estrogen dalam tubuh. Rasa sakit ini sering muncul di satu sisi kepala dan dapat disertai mual, muntah, dan gangguan penglihatan.
Sariawan
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia dan memicu kondisi lain yang tidak menyenangkan yang disebut sariawan. Sariawan ini bisa terasa nyeri dan bahkan berdarah jika membesar. Gejala lain yang muncul di mulut antara lain lidah bengkak, meradang, pucat, dan terasa halus, mulut kering, serta retakan merah di sudut mulut.
Tinitus
Kekurangan zat besi jangka panjang juga dapat menyebabkan gejala aneh lainnya: tinitus. Karena ketika Anda mengalami anemia, jantung Anda akan bekerja lebih keras untuk mengkompensasi kekurangan oksigen. Lebih banyak darah akan dipompa antara jantung dan otak Anda. Proses ini menyebabkan lebih banyak darah mengalir melalui telinga tengah Anda dan menyebabkan tinitus, menurut Medical News Today.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/4-dau-hieu-ky-la-khi-co-the-thieu-chat-sat-185240523202523798.htm
Komentar (0)