Pada tanggal 18 Mei, Universitas Perbankan Kota Ho Chi Minh menyelenggarakan seminar bertema "Sumber Daya Manusia Digital - Kunci Sukses di Era AI" - sebuah acara dalam rangkaian Festival Magang dan Pekerjaan ke-17 pada tahun 2025.

Kepala Sekolah Nguyen Duc Trung berbagi pandangannya tentang pengakuan AI dalam penelitian sebagai rekan penulis
Dalam diskusi tersebut, Ibu Chu Hong Hanh, Direktur Departemen Inovasi Bank Umum Gabungan Asia (ACB ), mengatakan bahwa bisnis telah menerapkan AI (kecerdasan buatan) secara mendalam dalam pemrosesan data. AI memang diterapkan secara intensif dan hadir di hampir semua bidang, tetapi kita tidak perlu terlalu khawatir tentang kemungkinan AI menggantikan manusia karena manusia tetaplah yang terpenting.
Ketua Asosiasi Blockchain Vietnam, Bapak Phan Duc Trung, memberikan gambaran produktivitas jika staf mampu menerapkan AI. Untuk pekerjaan yang sama, jika ditangani dengan cara tradisional, dibutuhkan waktu 14 hari, tetapi jika staf mampu menggunakan AI, hanya membutuhkan waktu 3 hari. Di perusahaan pemrograman, 25% kode ditangani oleh AI, sehingga mengurangi anggaran staf dan gaji.
Dalam seminar tersebut, banyak mahasiswa bertanya-tanya apakah AI harus diterapkan dalam pembelajaran, penelitian, dan ujian...? Ibu Chu Hong Hanh mengatakan bahwa jika penerapan AI membawa kualitas dan efisiensi yang lebih tinggi, mengapa tidak memanfaatkannya. Profesor Madya, Dr. Nguyen Duc Trung, Rektor Universitas Perbankan Kota Ho Chi Minh, menekankan bahwa di era digital, orang-orang harus benar-benar tahu cara menerapkan AI untuk menciptakan produk yang lebih baik. Teknologi mengubah segalanya, jika sumber daya manusia tidak dapat beradaptasi, mereka akan tersingkir.
Menurut Rektor Universitas Perbankan Kota Ho Chi Minh, sumber daya manusia digital membutuhkan banyak keterampilan, tetapi ada 4 keterampilan terpenting yang harus dimiliki, yaitu: keterampilan teknologi, bahasa Inggris (nantinya dapat ditambahkan bahasa Mandarin), keterampilan pelatihan AI, dan keahlian yang baik. Beliau juga mengatakan bahwa Vietnam merupakan negara dengan tingkat penerapan AI yang sangat tinggi, tetapi pengembangan AI masih rendah, salah satu alasannya adalah pengembangan AI membutuhkan biaya yang sangat besar.
Mengenai apakah Universitas Perbankan Kota Ho Chi Minh akan mengakui mahasiswa yang menggunakan AI dalam penelitian dan ujian, para pimpinan universitas mengatakan mereka sangat ingin mengakuinya, tetapi takut "melawan arus" karena belum ada universitas lain yang mengakuinya. Kepala Sekolah Nguyen Duc Trung mengatakan bahwa AI adalah kekuatan produksi non-biologis, sehingga dalam penelitian, penulisan bersama dapat dicatat, termasuk nama penulis + AI.
Sumber: https://nld.com.vn/ai-co-duoc-cong-nhan-la-dong-nghien-cuu-19625051813331594.htm










Komentar (0)