Pada Juli 2023, 66% impor gas Austria berasal dari Rusia. (Sumber: Reuters) |
Menanggapi pertanyaan apakah Austria akan meninggalkan gas Rusia, Bapak Nehammer mengatakan bahwa prioritas utama negaranya adalah memastikan keamanan energi. Jika hal ini dilanggar, sistem produksi dan pasokan energi kepada masyarakat akan terganggu.
Pada bulan Juni 2018, Gazprom Export LLC Rusia dan OMV Gas Marketing & Trading GmbH Austria menandatangani perjanjian untuk memperpanjang kontrak Rusia dalam memasok gas alam ke Austria hingga tahun 2040.
Kepala OMV Alfred Stern mengatakan OMV akan terus membeli gas Rusia berdasarkan kontrak karena perusahaan tidak dikenai sanksi dari Uni Eropa (UE).
Menurut Jaringan Operator Sistem Transportasi Gas Eropa (ENTSOG), pada Juli 2023, 66% impor gas Wina berasal dari Moskow.
* Pada hari yang sama, setelah bertemu dengan mitranya dari Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa kedua negara akan membentuk kelompok kerja untuk menyebarkan pusat gas.
Presiden Putin menyatakan: "Gazprom telah menyerahkan rancangan peta jalan kepada Botas untuk implementasi proyek ini (pusat gas di Turki). Pembentukan kelompok kerja bersama dan koordinasi kerangka hukum untuk pengoperasian pusat tersebut, serta rencana bisnis dan transfer gas yang dibeli, termasuk dalam agenda."
Pemimpin Rusia menekankan bahwa pada tahun 2022, Moskow menyediakan Ankara 21 miliar meter kubik gas melalui pipa gas Turkish Stream dan Blue Stream dan lebih dari 10 miliar meter kubik dalam periode Januari hingga Agustus 2023.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)