Informasi tentang antibiotik di situs web jaringan apotek - Ilustrasi tangkapan layar
Pada tanggal 29 Juni, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 163, yang merinci sejumlah pasal dan langkah-langkah untuk mengatur dan mengarahkan pelaksanaan Undang-Undang Farmasi. Peraturan Pemerintah ini berlaku mulai tanggal 1 Juli 2025.
Hal yang perlu diperhatikan dalam Perpres ini adalah pengaturan secara rinci mengenai kegiatan usaha farmasi melalui perdagangan elektronik (e-commerce), terutama terkait keterbukaan informasi, tanggung jawab hukum, dan persyaratan khusus terkait pengemasan barang.
Secara khusus, sesuai dengan keputusan ini, badan usaha farmasi wajib mencantumkan informasi lengkap mengenai sertifikat kelayakan usaha farmasi (nama, alamat, nomor, tanggal penerbitan, instansi penerbit).
Informasi tentang sertifikat praktik kefarmasian dari orang yang bertanggung jawab secara profesional (nama lengkap, nomor sertifikat, tanggal penerbitan, otoritas penerbit) juga harus diungkapkan dengan jelas.
Informasi ini harus ditampilkan pada aplikasi, situs web penjualan, atau stan di lantai perdagangan e-commerce.
Secara khusus, informasi tentang obat (nama, nomor registrasi/izin impor, bahan, bentuk sediaan, kemasan, tanggal kedaluwarsa, produsen, kegunaan, indikasi, kontraindikasi, dosis, petunjuk penggunaan, tindakan pencegahan penggunaan dan gambar asli produk) harus dipajang di bagian terpisah dan tidak boleh dicampur dengan informasi tentang produk lain yang bukan obat.
Semua informasi dan gambar yang diposting harus ditampilkan secara lengkap, jelas, dan mudah dibaca di tempat yang mudah terlihat. Perusahaan farmasi bertanggung jawab atas keakuratan dan legalitas informasi dan gambar yang diposting.
Bagi perusahaan yang menyelenggarakan apotek berantai, informasi yang dicantumkan harus memuat informasi perusahaan yang menyelenggarakan apotek berantai tersebut dan informasi masing-masing apotek dalam jaringan tersebut yang berpartisipasi dalam e-bisnis.
Perusahaan yang bergerak di bidang penjualan obat-obatan dan bahan farmasi berkewajiban untuk memberikan surat keterangan layak usaha kefarmasian dan informasi pendaftaran peredaran atau izin impor obat-obatan dan bahan farmasi kepada penyelenggara jasa lantai perdagangan elektronik (e-commerce) agar dapat melakukan pemeriksaan dan pengawasan sebelum memberikan izin pendaftaran untuk penggunaan jasa di lantai perdagangan.
Untuk penjualan eceran obat kepada pelanggan, paket pengiriman harus mencantumkan nama, alamat, nomor telepon pelanggan dan terutama nomor telepon konsultan.
Untuk penjualan grosir obat-obatan dan bahan farmasi ke bisnis farmasi lainnya, informasi yang tercetak pada kemasan harus mencantumkan nomor sertifikat kelayakan untuk bisnis farmasi dan tanggal penerbitan bisnis grosir.
Sumber: https://tuoitre.vn/ban-thuoc-online-phai-cong-khai-chung-chi-hanh-nghe-so-dien-thoai-nguoi-tu-van-20250702214419909.htm
Komentar (0)