
Bapak Le Hoang Tai, Wakil Direktur Badan Promosi Perdagangan ( Kementerian Perindustrian dan Perdagangan ): Kemasan saat ini bukan hanya sekedar “sampul”, tetapi “bahasa merek” yang mencerminkan cerita, komitmen, dan visi bisnis - Foto: VGP/Vu Phong
Pada pagi hari tanggal 29 Oktober, dalam rangka Pameran Musim Gugur pertama - 2025, Badan Promosi Perdagangan (Kementerian Perindustrian dan Perdagangan) menyelenggarakan Lokakarya "Kemasan dan Merek Ekspor 2025 - Dari Tren hingga Implementasi".
Memimpin lokakarya, Bapak Le Hoang Tai, Wakil Direktur Badan Promosi Perdagangan (Kementerian Perindustrian dan Perdagangan), menekankan bahwa dalam konteks integrasi yang mendalam, produk-produk Vietnam hadir di lebih dari 200 pasar global. Namun, agar produk-produk Vietnam dapat bertahan dan menjangkau pasar yang luas, selain faktor kualitas, perhatian khusus harus diberikan pada kemasan dan merek—dua faktor kunci untuk memposisikan nilai dan menciptakan perbedaan di mata konsumen internasional.
Ia percaya bahwa kemasan saat ini bukan sekadar "penutup", melainkan "bahasa merek", yang mencerminkan kisah, komitmen, dan visi bisnis. Desain kemasan yang canggih, kreatif, ramah lingkungan, dan sesuai budaya dapat membantu meningkatkan nilai produk ekspor sebesar 10-30%.
Oleh karena itu, Bapak Tai menyoroti tiga tren kemasan yang menonjol saat ini: Pertama, kemasan hijau dan pembangunan berkelanjutan. Pasar-pasar utama seperti Uni Eropa, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan telah memperketat regulasi kemasan ramah lingkungan, yang memaksa bisnis untuk beralih dan berpartisipasi dalam rantai pasokan hijau.
Kedua, digitalkan kemasan, aktifkan keterlacakan dan hubungkan konsumen melalui kode QR dan platform digital.
Ketiga, pengemasan terkait dengan strategi merek, di mana konsumen membeli nilai dan pengalaman, bukan hanya produk.
Bapak Tai mengatakan bahwa dengan kekuatan kapasitas desain dan pencetakan serta sumber daya manusia muda, perusahaan-perusahaan Vietnam memiliki peluang penuh untuk membuat terobosan. Badan Promosi Perdagangan akan terus mendampingi dengan meningkatkan konsultasi, pelatihan, dan dukungan bagi perusahaan untuk mengubah kemasan menjadi tren ramah lingkungan, yang mendorong pengembangan merek ekspor berkelanjutan.
"Dari tren hingga implementasi merupakan perjalanan panjang yang membutuhkan ketekunan dan kerja sama. Jika negara, pelaku bisnis, dan organisasi bergandengan tangan, industri kemasan Vietnam dapat mencapai tingkat yang lebih tinggi, berkontribusi positif terhadap merek nasional dan pertumbuhan ekspor," tegas Bapak Tai.
Lokakarya ini diselenggarakan untuk membantu para pelaku bisnis memahami tren desain kemasan, mengembangkan merek yang terkait dengan ekspor berkelanjutan, menuju standar hijau, transparansi, dan sesuai dengan persyaratan pasar internasional. Materi program dibagi menjadi 4 sesi diskusi mendalam, yang mempertemukan para pakar branding, perusahaan manufaktur, dan eksportir.
Sesi 1 "Tren kemasan dan merek ekspor 2025" berfokus pada topik-topik seperti: Tren kemasan ramah lingkungan, transparansi asal, ESG; Standar baru pasar utama seperti AS dan Uni Eropa; Pengalaman dalam mengubah kemasan untuk meningkatkan pertumbuhan ekspor.
Sesi 2 "Kemasan - Senjata kompetitif yang senyap" mencakup konten berikut: Dampak kemasan terhadap perilaku pembelian, desain kemasan untuk memenuhi standar ekspor, dan hambatan yang menyulitkan produk Vietnam memasuki sistem ritel global.
Sesi 3 "Pengemasan dan pemasaran cerita merek" berkisar pada teknik penceritaan dalam pengemasan, dari gambar, slogan, kode QR/AR hingga membangun cerita merek untuk setiap pasar ekspor tertentu.
Sesi 4 "Membangun merek ekspor yang berkelanjutan" berfokus pada strategi jangka panjang dalam pengembangan merek internasional, termasuk metode untuk membangun identitas terpadu, mengoptimalkan desain - percetakan - pemasaran...
Anh Tho
Sumber: https://baochinhphu.vn/bao-bi-ngon-ngu-thuong-hieu-cua-san-pham-viet-102251029112154401.htm






Komentar (0)