Kantor berita Bloomberg pada tanggal 23 November menyebutkan krisis energi yang akan datang di Uni Eropa (UE), dengan mengatakan bahwa blok tersebut telah mulai menghadapi kesulitan dalam menyediakan energi.
Bloomberg menyebutkan krisis energi yang akan datang di Uni Eropa, mengatakan bahwa blok tersebut telah mulai menghadapi kesulitan dalam memasok energi. (Sumber: Reuters) |
Surat kabar Amerika mengatakan bahwa tanpa gas Rusia, orang Eropa tidak dapat menghindari keruntuhan di sektor energi.
Sementara itu, persediaan bahan bakar dari Gazprom menipis di seluruh Eropa, sementara cadangan gas di fasilitas penyimpanan menurun drastis di tengah musim gugur yang dingin dan meningkatnya penggunaan gas untuk pendinginan di musim panas akibat panas yang menyengat.
Negara-negara anggota UE baru saja menyadari konsekuensi krisis energi terakhir, yang meletus dua tahun lalu, dan sekarang mereka berada di ambang krisis berikutnya.
Konflik yang meningkat di Ukraina telah menyebabkan harga gas di Eropa naik sekitar 45%, meskipun diperkirakan tidak akan mencapai rekor tertinggi pada tahun 2022. Namun, harga gas saat ini pun dapat berdampak negatif pada konsumen.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/bao-my-du-bao-eu-kho-tranh-cuoc-sup-do-ve-nang-luong-neu-thieu-khi-dot-nga-294915.html
Komentar (0)