Colin Gray, 54 tahun, didakwa dengan empat tuduhan pembunuhan tanpa sengaja, dua tuduhan pembunuhan tingkat dua, dan delapan tuduhan kejahatan terhadap anak-anak, menurut Biro Investigasi Georgia.
Warga memperingati para korban penembakan di Sekolah Menengah Atas Apalachee di Georgia, AS. Foto: Reuters.
"Tuduhan ini bermula dari pengetahuan Gray tentang, sekaligus persetujuannya, terhadap kepemilikan senjata api oleh putranya, Colt," kata Chris Hosey, Direktur Biro Investigasi Georgia, dalam konferensi pers.
Menurut pihak berwenang, remaja bernama Colt Gray telah didakwa dengan empat tuduhan pembunuhan berat dan akan diadili sebagai orang dewasa.
Baik Gray maupun ayahnya diinterogasi oleh pejabat setempat di wilayah Jackson County yang bertetangga tahun lalu sehubungan dengan ancaman daring untuk melakukan penembakan di sekolah, tetapi tidak ada cukup bukti untuk menangkap mereka, demikian diumumkan FBI pada hari Rabu.
Para penyelidik dari negara bagian Georgia dan Barrow County mengatakan Colt Gray menggunakan senapan semi-otomatis "berbasis AR" untuk melakukan serangan yang menewaskan dua guru dan dua siswa berusia 14 tahun. Masih belum jelas bagaimana pelaku memperoleh senjata ini.
Para penyidik belum mengumumkan kemungkinan motif penembakan massal di sekolah tersebut, yang merupakan penembakan massal pertama di AS sejak awal tahun ajaran. Colt Gray ditangkap segera setelah penembakan dan saat ini ditahan.
Dakwaan terhadap Colin Gray muncul setelah orang tua dari pelaku penembakan di sekolah menengah Michigan dinyatakan bersalah pada bulan April, yang dilaporkan sebagai kali pertama orang tua dimintai pertanggungjawaban secara hukum atas tindakan anak-anak mereka dalam penembakan di sekolah.
Dalam kasus tersebut, Jennifer dan James Crumbley, orang tua dari Ethan Crumbley – yang menembak dan membunuh empat teman sekelasnya di Oxford High School pada tahun 2021 – dijatuhi hukuman 10 hingga 15 tahun penjara setelah dinyatakan bersalah atas pembunuhan. Juri menyatakan mereka bersalah karena gagal menyimpan senjata api dengan aman di rumah mereka dan mengabaikan tanda-tanda peringatan bahwa putra mereka menderita masalah kesehatan mental.
Para ahli dan pendukung keselamatan senjata api mengatakan bahwa persidangan ini merupakan langkah penting dalam meminta pertanggungjawaban yang lebih besar dari orang tua pemilik senjata api atas kekerasan di sekolah yang dilakukan oleh anak-anak mereka. Studi oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menunjukkan bahwa dalam sekitar 75% dari semua penembakan di sekolah, para pelaku memperoleh senjata mereka di rumah.
Cao Phong (menurut Reuters)
Sumber: https://www.congluan.vn/bat-bo-cua-thieu-nien-xa-sung-khien-4-nguoi-thiet-mang-o-truong-hoc-my-post310828.html






Komentar (0)