Hari-hari pertama Tahun Baru Naga berjalan cukup baik, sehingga jumlah orang dan wisatawan dari seluruh dunia yang datang untuk mengunjungi dan mengagumi pemandangan Pagoda Huong Tich meningkat drastis. Meskipun pengelolaan layanan pariwisata telah diperkuat, masih terdapat kasus mobil listrik yang beroperasi di jalan raya untuk mengangkut penumpang.
Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa rute khusus mobil listrik menuju Pagoda Huong Tich memiliki panjang sekitar 4,5 km, dengan 31 mobil listrik beroperasi secara rutin setiap hari. Keberadaan mobil listrik di rute tersebut telah menimbulkan kekacauan, yang berpotensi menimbulkan berbagai risiko terhadap keamanan, ketertiban, dan keselamatan lalu lintas.
"Rute mobil listrik di kawasan wisata Pagoda Huong Tich melewati banyak hutan pinus yang indah dan jalur pegunungan yang berkelok-kelok sehingga mengaburkan pandangan. Mobil listrik berjalan lambat, tetapi terkadang ada mobil yang melaju kencang dan membunyikan klakson keras, membuat wisatawan merasa tidak aman saat menikmati wisata dengan layanan mobil listrik," ujar Ibu Nguyen Thi Ha di Kelurahan Le Loi, Kota Vinh.
Kenyataannya, mobil listrik di Pagoda Huong Tich hanya melaju dengan kecepatan rata-rata 30-35 km/jam. Namun, sebagian besar mobil melaju sangat kencang, beberapa mobil tampak mengabaikan semua peraturan yang tertera pada rambu larangan masuk, berhenti, dan parkir dalam perjalanan menuju pagoda.
"Jalan ini hanya untuk kendaraan listrik, tetapi banyak mobil yang ikut serta, melaju dengan kecepatan tinggi, yang sangat berbahaya. Jalur pegunungannya curam, jarak pandang terbatas, dan setiap kali kendaraan listrik menghindari mobil, ia harus mengerem mendadak, menyebabkan wisatawan melompat, yang tidak aman," kata seorang pengemudi kendaraan listrik.
Tak hanya layanan mobil listrik yang terganggu akibat mobil-mobil wisatawan yang beroperasi secara tidak teratur di jalan, layanan perahu di Danau Nha Duong di Kawasan Wisata Pagoda Huong Tich juga beberapa hari terakhir ini menimbulkan banyak potensi risiko keselamatan. Sesuai peraturan, wisatawan wajib mengenakan jaket pelampung saat menaiki perahu, tetapi ironisnya, banyak wisatawan dan bahkan pengemudi perahu tidak mengenakan jaket pelampung selama perjalanan.
Danau Nha Duong sangat dalam, jarak dari dermaga perahu ke kaki gunung sekitar 2 km. Jika wisatawan dan pengemudi perahu tidak mengenakan jaket pelampung, akan ada banyak potensi risiko keselamatan, terutama selama periode puncak ketika jumlah wisatawan meningkat, dan kecelakaan tidak dapat diprediksi.
"Selama menjalankan bisnis jasa, kami secara rutin mengingatkan para pengemudi perahu dan wisatawan untuk mengenakan jaket pelampung. Namun, terkadang mereka masih tidak mematuhi peraturan, penyebabnya mungkin karena cuaca panas, beberapa wisatawan kurang waspada dan tidak mengenakan jaket pelampung saat berlayar," ujar Bapak Le Cong Hong - Koperasi Hong Thanh.
Kepada wartawan, Kepala Badan Pengelola Pariwisata Pagoda Huong Tich, Tran Thi Thu Ha, mengatakan bahwa sejak hari pertama bulan kelima kalender lunar, Pagoda Huong Tich telah dikunjungi lebih dari 20.000 pengunjung. Kami telah menerima masukan mengenai kekurangan dalam pengelolaan jalan raya untuk kendaraan listrik dan masalah tidak mengenakan jaket pelampung saat berlayar.
Menanggapi opini publik, unit tersebut mengadakan pertemuan dengan tim keamanan dan ketertiban serta pihak-pihak terkait untuk memperbaiki dan mengatasi kekurangan tersebut. Khususnya, dengan fokus pada pemahaman menyeluruh bahwa jika tidak mengenakan jaket pelampung, baik pengemudi maupun wisatawan tidak akan diizinkan naik kapal, dan melarang mobil memasuki jalur kendaraan listrik karena sangat mengganggu dan mengganggu keselamatan serta ketertiban lalu lintas," ujar Ibu Tran Thi Thu Ha.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)