Bio-robot, yang dimodifikasi dari organisme hidup, dulunya merupakan tema yang umum dalam film fiksi ilmiah . Kini, apa yang dulunya tampak seperti imajinasi belaka secara bertahap menjadi kenyataan berkat upaya para ilmuwan.
Di Laboratorium Dabiri Institut Teknologi California (AS), para ilmuwan sedang mengembangkan jenis bio-robot yang unik: ubur-ubur bulan yang diubah menjadi robot.
Tujuan proyek ini adalah untuk menjelajahi misteri laut dalam dengan biaya yang jauh lebih rendah daripada robot penjelajah laut dalam tradisional.

Ubur-ubur bulan adalah spesies ubur-ubur dengan jangkauan distribusi yang luas dan ditemukan di seluruh samudra (Foto: Laboratorium Dabiri).
Sekilas, ubur-ubur robot ini mempertahankan penampilan ubur-ubur biasa yang lembut, transparan, dan memukau, dengan tubuhnya yang berbentuk lonceng bergerak perlahan di dalam air. Namun, setelah diperiksa lebih dekat, kita dapat melihat adanya mesin dan kabel di dalam tubuhnya.
Para ilmuwan akan menanamkan sensor di dalam ubur-ubur bulan, memungkinkan mereka untuk menyelam bebas jauh ke dalam lautan. Mereka berharap robot ubur-ubur ini akan merevolusi cara manusia memantau lautan.
Noa Yoder, seorang peneliti di laboratorium Dabiri, berbagi: “Kami hanya memasang sensor pada ubur-ubur dan praktis tidak memiliki kendali atas ke mana mereka bergerak. Perangkat ini sangat murah dan mudah diterapkan di seluruh koloni ubur-ubur.”

Perangkat teknologi ditanamkan ke dalam tubuh ubur-ubur oleh para ilmuwan (Foto: Laboratorium Dabiri).
Mengapa ubur-ubur?
Alasan para ilmuwan memilih ubur-ubur dibandingkan makhluk laut lainnya untuk dikembangkan menjadi robot adalah karena ubur-ubur tidak memiliki sistem saraf pusat dan reseptor nyeri. Hal ini menjadikan mereka hewan yang ideal untuk menanamkan perangkat tanpa menyebabkan rasa sakit.
Selain itu, ubur-ubur memiliki kemampuan regenerasi yang luar biasa, mampu menumbuhkan kembali bagian tubuh yang hilang, memungkinkan mereka untuk pulih dengan cepat hanya dalam waktu 24 jam setelah alat tersebut dilepas.
Peralatan yang terpasang pada ubur-ubur tersebut meliputi pengontrol, pemancar posisi, sensor tekanan, sensor suhu, dan kartu memori SD untuk perekaman data. Semua perangkat ini ditempatkan dalam struktur tahan air yang dicetak 3D, dengan ukuran sekitar setengah dari uang kertas satu dolar.
Pengontrol akan memasang elektroda pada ubur-ubur, memungkinkan aktivasi dan kontraksi otot ubur-ubur, sehingga mengendalikan pergerakannya ke arah yang diinginkan oleh para ilmuwan.

Ubur-ubur menjadi bio-robot setelah dipasangi perangkat elektronik di tubuhnya (Foto: Laboratorium Dabiri).
Tantangan dan prospek
Namun, proyek ini masih memiliki beberapa kekurangan yang perlu diatasi. Saat ini, pengendali hanya dapat mengontrol pergerakan ubur-ubur ke atas dan ke bawah, tanpa mekanisme untuk mengontrol pergerakan horizontalnya. Para ilmuwan secara aktif mencari solusi untuk masalah ini.
Tantangan lainnya adalah kemampuan peralatan untuk menahan tekanan saat ubur-ubur menyelam ke kedalaman yang sangat dalam. Ubur-ubur dapat berenang hingga kedalaman di mana tekanannya mencapai 400 bar, setara dengan tekanan 15 gajah Afrika yang menekan seseorang.
Struktur 3D perangkat saat ini tidak dapat menahan tekanan yang sangat besar dan rentan terhadap kerusakan. Untuk mengatasi masalah ini, para ilmuwan berencana untuk mengembangkan perangkat yang ditempatkan di dalam bola kaca tahan tekanan, serupa dengan jenis kaca yang digunakan pada robot dan kapal selam laut dalam.
Selain ubur-ubur bulan, para peneliti juga bereksperimen dengan mengubah spesies ubur-ubur lainnya menjadi robot, dengan tujuan menemukan spesies asli yang sesuai untuk proyek ini di daerah tertentu.
Noa Yoder menekankan: "Kami selalu mencari cara untuk menciptakan robot yang meniru kemampuan hewan liar. Tetapi proyek ini melangkah lebih jauh dengan menggunakan hewan itu sendiri untuk berubah menjadi robot."
Ini menandai era baru di bidang biorobotika, menjanjikan penemuan-penemuan inovatif tentang lautan dan sekitarnya.
Sumber: https://dantri.com.vn/khoa-hoc/bien-sua-thanh-robot-sinh-hoc-tu-vien-tuong-den-hien-thuc-20250725010854606.htm










Komentar (0)