Terkait peraturan penerimaan siswa sekolah menengah, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menugaskan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan untuk menyusun seperangkat kriteria penerimaan yang berlaku untuk semua sekolah. Kriteria khusus untuk penerimaan siswa kelas 6 dapat berupa penilaian langsung atau tes untuk menilai kemampuan siswa.
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan (Kemendikbud) telah menerbitkan Surat Edaran No. 30/TT-BGDDT tentang Peraturan Penerimaan Siswa Baru Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Surat Edaran ini berlaku mulai 14 Februari 2025.
Khususnya, pengaturan penerimaan sekolah menengah berdasarkan metode seleksi menimbulkan banyak pertentangan pendapat di masyarakat.
Pada 10 Januari, berbicara kepada wartawan Surat Kabar Dai Doan Ket mengenai kekhawatiran orang tua dan sekolah ketika ujian masuk untuk kelas 6 dihapuskan mulai tahun 2025, Bapak Nguyen Xuan Thanh, Direktur Departemen Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, mengatakan bahwa sebelumnya, Surat Edaran No. 11/2014/TT-BGDDT menetapkan bahwa penerimaan siswa baru sekolah menengah tahunan didasarkan pada proses seleksi. Peraturan ini memastikan bahwa penerimaan siswa baru di sekolah menengah dilaksanakan dengan lancar, efektif, dan praktis untuk jenjang pendidikan yang mewajibkan 100% siswa untuk mendaftar sesuai dengan tujuan pendidikan universal.
Pada tahun 2018, mengingat banyaknya jumlah siswa yang mendaftar di sejumlah sekolah menengah bergengsi, sehingga penerimaan berdasarkan kriteria umum tidak dapat memenuhi target penerimaan, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menerbitkan Surat Edaran No. 05/2018/TT-BGDDT yang menetapkan "Penerimaan Sekolah Menengah Berdasarkan Metode Penerimaan. Dalam hal jumlah siswa kelas 6 di suatu lembaga pendidikan melebihi target penerimaan, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan akan memandu pelaksanaan rencana penerimaan berdasarkan metode penerimaan atau menggabungkan penerimaan dengan tes dan penilaian kemampuan siswa."
Bapak Thanh mengatakan bahwa ketika Surat Edaran No. 05 diterbitkan, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan juga dengan tegas menyatakan bahwa pengujian dan penilaian kapasitas berbeda dengan ujian. Artinya, ketika melaksanakan penerimaan siswa baru di sekolah menengah, jika jumlah siswa yang memenuhi persyaratan kriteria penerimaan umum masih melebihi kuota yang ditetapkan, sekolah dapat menggabungkan pengujian dan penilaian kapasitas untuk melengkapi kriteria penerimaan yang diterapkan pada jumlah siswa yang telah memenuhi persyaratan kriteria penerimaan umum, alih-alih menyelenggarakan ujian lengkap dengan banyak mata pelajaran untuk 100% siswa yang mendaftar ke sekolah tersebut.
Namun, melalui penerapannya dalam beberapa tahun terakhir, beberapa sekolah telah menerapkan penerimaan siswa baru yang terutama didasarkan pada penyelenggaraan tes dan penilaian kemampuan siswa sebagai ujian masuk bagi 100% siswa yang mendaftar ke sekolah tersebut. Peran penerimaan dalam metode ini, yang dipadukan dengan pengujian dan penilaian kemampuan siswa sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran No. 05, belum diterapkan dengan baik.
Menurut Bapak Thanh, Surat Edaran Nomor 30/TT-BGDDT yang baru diterbitkan tersebut tetap menetapkan bahwa metode penerimaan sekolah menengah adalah melalui seleksi, disertai peraturan yang menugaskan Departemen Pendidikan dan Pelatihan untuk memberikan panduan khusus tentang kriteria seleksi, guna memastikan bahwa proses seleksi berlangsung adil, objektif, transparan, dan sesuai dengan situasi setempat.
Oleh karena itu, Departemen Pendidikan dan Pelatihan harus mengembangkan seperangkat kriteria penerimaan yang berlaku untuk semua sekolah; pada saat yang sama, memiliki pedoman kriteria terpisah untuk sekolah-sekolah yang, setelah menerapkan penerimaan menurut kriteria umum, masih memiliki lebih banyak siswa yang memenuhi persyaratan daripada kuota yang ditetapkan sekolah.
Bapak Thanh menegaskan, “Kriteria khusus bukan hanya persyaratan dalam pendaftaran, tetapi juga perlu menilai mahasiswa secara langsung dalam berbagai bentuk seperti: tanya jawab, menulis, presentasi, praktik, eksperimen, catatan akademik, produk, kegiatan atau tes mahasiswa, menilai kemampuan mahasiswa sesuai semangat ketentuan dalam Surat Edaran No. 05 untuk memastikan penerimaan mahasiswa baru dilaksanakan secara adil, terbuka, transparan, dan sesuai dengan ketentuan praktis sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran No. 30.”
Perlu dicatat bahwa untuk pendaftaran di sekolah menengah mana pun, sesuai dengan prinsip-prinsip Surat Edaran No. 30/TT-BGDDT, tugas-tugas universalisasi harus dilaksanakan di wilayah tersebut. Hal ini juga menjadi dasar bagi Departemen Pendidikan dan Pelatihan untuk mengembangkan kriteria pendaftaran guna memastikan persyaratan pendaftaran yang akurat, adil, terbuka, dan transparan,” tegas Bapak Thanh.
Dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar sekolah menengah negeri telah menerima siswa melalui ujian dan berdasarkan distrik sekolah. Sekolah dengan jumlah siswa melebihi kuota biasanya mengadakan ujian masuk.
Di Hanoi dan Kota Ho Chi Minh, beberapa sekolah menengah memiliki tingkat persaingan untuk kelas 6 hingga 1/20, jauh lebih tinggi daripada persaingan untuk kelas 10, bahkan untuk ujian masuk universitas.
[iklan_2]
Sumber: https://daidoanket.vn/bo-gddt-co-cam-thi-tuyen-vao-lop-6-10298069.html
Komentar (0)