Rancangan Keputusan yang merinci pelaksanaan Resolusi No. 218/2025/QH15 Majelis Nasional tentang universalisasi pendidikan prasekolah untuk anak usia 3 hingga 5 tahun baru saja dikirim ke Kementerian Kehakiman untuk dinilai.
Rancangan Peraturan ini dirancang untuk menggantikan peraturan sebelumnya, khususnya Peraturan No. 20/2014/ND-CP dan Peraturan No. 105/2020/ND-CP, memperluas cakupan dan menambahkan banyak kebijakan pendukung.
Meskipun peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini (Peraturan Perundang-Undangan No. 20/2014/ND-CP) hanya mengatur pendidikan prasekolah universal untuk anak usia 5 tahun, rancangan peraturan perundang-undangan yang baru berfokus pada pendidikan prasekolah universal untuk anak usia 3 hingga 5 tahun di seluruh Indonesia. Kebijakan pendukungnya mencakup peraturan tentang tanggung jawab lembaga, mekanisme, kebijakan, standar, ketentuan, dan peta jalan implementasi.
Menurut rancangan tersebut, pada tahun 2030, 100% provinsi dan kota yang dikelola pemerintah pusat akan memenuhi standar pendidikan prasekolah universal untuk anak usia 3 hingga 5 tahun. Dalam hal fasilitas, pada tahun 2028, prasekolah akan dilengkapi dengan ruang kelas, fasilitas, peralatan mengajar, alat peraga, dan mainan yang memadai, dengan setidaknya 80% atau lebih ruang kelas yang layak. Pada tahun 2030, targetnya adalah 100% ruang kelas yang layak.
Mengenai tenaga pengajar, pada tahun 2030, menjamin jumlah guru prasekolah yang cukup sesuai dengan standar yang ditentukan dan memenuhi persyaratan peningkatan mutu pendidikan prasekolah.
Kriteria pengakuan pendidikan universal juga telah dinyatakan dengan jelas. Dengan demikian, di tingkat kecamatan, tingkat mobilisasi anak usia 3 hingga 5 tahun untuk bersekolah harus mencapai minimal 90% (85% untuk kecamatan yang sangat tertinggal). Tingkat penyelesaian program anak usia 3 hingga 5 tahun harus mencapai minimal 85% (80% untuk kecamatan yang sangat tertinggal). Di tingkat provinsi: Setidaknya 85% kecamatan di wilayah yang sangat tertinggal dan 90% kecamatan di wilayah lainnya diakui memenuhi standar pendidikan prasekolah universal untuk anak usia 3 hingga 5 tahun.
Khusus untuk kelompok yang dicadangkan untuk daerah tertinggal, anggaran negara mendukung pembelian kertas, komik, perlengkapan sekolah, selimut, kelambu, dan perlengkapan pribadi untuk anak asrama dengan tarif 1.350.000 VND/anak/tahun ajaran; mendukung tagihan listrik dan air: 5KW listrik/bulan/anak dan 1m3 air/bulan/anak asrama, tidak melebihi 9 bulan/tahun ajaran; mendukung biaya makan siang: 700.000 VND/bulan/kelompok anak, tidak melebihi 9 bulan/tahun ajaran, dengan tarif khusus untuk kelompok anak usia 3-4 tahun dan 4-5 tahun.
Selain itu, dukungan dana untuk penyelenggaraan kegiatan memasak sekurang-kurangnya 3.900.000 VND/bulan/45 anak, tidak lebih dari 5 kali lipat jumlah dukungan/bulan dan tidak lebih dari 9 bulan/tahun ajaran; dukungan satu kali untuk fasilitas prasekolah independen (negeri dan swasta) di daerah sulit sekurang-kurangnya 50.000.000 VND/fasilitas.
Pada kelompok kebijakan khusus untuk anak usia 3 sampai dengan 5 tahun, dukungan biaya pendidikan bagi anak pekerja dan buruh di kawasan industri yang belajar di fasilitas swasta: 150.000 VND/bulan/anak, tidak lebih dari 9 bulan/tahun ajaran.
Tunjangan makan siang (saat ini 160.000 VND/bulan) dinaikkan menjadi 360.000 VND/bulan/anak, maksimal 9 bulan/tahun ajaran. Kenaikan ini setara dengan kenaikan 10% hingga 15% dari gaji pokok.
Draf tersebut juga merancang serangkaian kebijakan yang ditujukan untuk menarik minat guru dan staf pendukung; dengan demikian, subsidi minimum sebesar 1 tahun gaji pokok bagi guru prasekolah negeri baru pada tahun ajaran 2025-2026 yang berkomitmen bekerja sekurang-kurangnya selama 5 tahun; subsidi keuangan bulanan bagi staf yang bekerja di prasekolah negeri di daerah yang sangat sulit: 960.000 VND/bulan (jumlah ini tidak digunakan untuk menghitung iuran dan tunjangan jaminan sosial).
Sumber: https://www.sggp.org.vn/bo-sung-hang-loat-chinh-sach-ho-tro-giao-duc-mam-non-post807608.html
Komentar (0)