Rencana Aksi Kementerian Hukum dan HAM dilaksanakan dalam 2 tahap dengan tujuan yang jelas, sejalan dengan kebutuhan penataan aparatur dan mendorong transformasi digital menyeluruh, di mana tahap terobosan (dari 1 Juli hingga 31 Desember 2025) bertujuan untuk mengatasi kekurangan dalam transformasi digital sektor Hukum, menyempurnakan platform digital bersama, menstandardisasi dan menghubungkan basis data penting, sehingga meningkatkan kualitas layanan publik daring yang sesungguhnya.
Pada akhir tahun 2025, setidaknya 80% aplikasi akan diproses sepenuhnya secara daring.
Mulai 1 Juli, 100% arsip dan dokumen yang dihasilkan dari pekerjaan akan diproses secara elektronik; digitalisasi setidaknya 30% arsip sejarah yang berharga akan selesai pada tahun 2025, yang akan menjadi fondasi bagi penyelesaian digitalisasi arsip secara menyeluruh pada tahun 2026. Bersamaan dengan itu, penerapan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan, big data, dan asisten virtual dalam pengarahan dan operasional akan ditingkatkan.
Tujuannya adalah untuk mencapai tujuan pada akhir tahun 2025 agar 100% prosedur administratif Kementerian Kehakiman dapat dilaksanakan tanpa memandang batas-batas administratif; 100% prosedur yang terkait dengan perusahaan diproses secara daring, dengan lancar; setidaknya 80% catatan diproses sepenuhnya secara daring, di mana orang hanya memasukkan data satu kali.
Mulai sekarang hingga akhir tahun, Kementerian Hukum dan HAM akan berkoordinasi dengan kementerian, lembaga, dan instansi pemerintah untuk melakukan peninjauan dan perubahan terhadap dokumen hukum khusus guna mengakui secara utuh nilai hukum dari catatan dan hasil penyelesaian prosedur administrasi secara elektronik, yang diharapkan rampung pada bulan September 2025.

Peninjauan dan restrukturisasi prosedur administrasi dari kertas ke elektronik akan selesai sebelum 20 Desember. Kementerian terus mendorong digitalisasi catatan dan hasil prosedur administrasi, memastikan data dapat digunakan kembali dengan mudah oleh masyarakat dan pelaku usaha.
Platform dan sistem informasi juga akan ditingkatkan untuk secara efektif memelihara 3 layanan publik daring dalam kelompok 25 layanan lengkap, menyediakan layanan kelompok 982 dengan minimal 1.000 catatan/tahun dan menerapkan kelompok 1.139 prosedur dengan komponen catatan digantikan oleh data elektronik.
Menyempurnakan koridor hukum pada koneksi dan berbagi data
Kementerian Kehakiman akan berkoordinasi dengan Kementerian Keamanan Publik, Mahkamah Rakyat Agung, Kejaksaan Rakyat Agung , dan Kementerian Sains dan Teknologi untuk mengembangkan rencana untuk menghubungkan dan berbagi data peradilan dengan Basis Data Umum Nasional di Pusat Data Nasional.
Seluruh data Kementerian akan disinkronkan dengan Basis Data Umum Nasional untuk mengurangi dokumen, mempersingkat prosedur administrasi, dan membantu masyarakat hanya perlu melaporkan informasi satu kali. Di saat yang sama, Kementerian juga sedang mengkaji mekanisme yang memungkinkan pelaku usaha berpartisipasi dalam penyelenggaraan dan penyediaan layanan publik instansi pemerintah.
Selain itu, Kementerian juga segera menyelesaikan dan memanfaatkan basis data nasional dan khusus sesuai jadwal, memastikan sinkronisasi antara infrastruktur fisik dan platform Portal Layanan Publik Nasional.
Basis data kependudukan dan basis data nasional penanganan pelanggaran administrasi juga akan dibangun, dibersihkan, dan dioperasikan sesuai prinsip "kebenaran - kecukupan - kebersihan - kehidupan - persatuan - pemanfaatan bersama". Pembersihan dan pengoperasian basis data kependudukan dan basis data nasional penanganan pelanggaran administrasi akan selesai sebelum 20 Desember.
Kementerian Kehakiman akan berkoordinasi dengan Kantor Pusat Partai untuk membuat dan mendigitalkan basis data organisasi partai, anggota partai, kader, dan pegawai negeri sipil Kementerian. Selain itu, sistem informasi yang mendukung kegiatan, arahan, dan administrasi Kementerian akan terhubung dan saling terhubung dengan sistem Partai, Majelis Nasional, Pemerintah, Front Tanah Air, organisasi sosial-politik, Mahkamah Agung Rakyat, dan Kejaksaan Agung Rakyat.
Untuk memastikan keamanan informasi, Kementerian berkoordinasi dengan Kementerian Keamanan Publik, Kementerian Pertahanan Nasional, dan Kementerian Sains dan Teknologi untuk mengembangkan solusi guna memastikan keamanan jaringan bagi sistem data, infrastruktur teknis, dan aplikasi yang sedang diterapkan. Bersamaan dengan itu, Kementerian juga mengembangkan rencana cadangan dan skenario respons insiden untuk memastikan sistem beroperasi dengan aman dan tanpa gangguan, sehingga memberikan layanan terbaik bagi masyarakat dan pelaku bisnis.
Sumber: https://nhandan.vn/bo-tu-phap-thuc-day-toan-dien-ve-chuyen-doi-so-post891393.html
Komentar (0)