
Bun cha 29 - Foto: QCC
Tidak perlu iklan yang menggelegar atau trik untuk menarik perhatian, cukup dengan rekaman sederhana, hidangan Vietnam yang familiar telah diceritakan oleh anak muda dengan emosi yang nyata.
Dari hidangan khas Barat seperti bihun dengan saus ikan dan kue beras dengan kulit babi hingga nasi pecah Saigon dan bihun Hanoi dengan babi panggang, setiap hidangan membawa kisah tersendiri tentang pembuat dan pemakannya.
Setelah serangkaian video menjadi viral di platform media sosial, restoran yang diulas tiba-tiba menjadi populer dan ramai.

Bun Mam Vui penuh sesak setelah demam ulasan - Foto: HAI MINH
Bao Tran (21 tahun, Kota Ho Chi Minh) berbagi: "Saya pergi makan di luar karena melihat klip ulasan dan video kuliner orang-orang terkenal. Saya penasaran apakah pengalaman aslinya berbeda dengan yang saya lihat online."
Dulu saya suka makan bun mam yang harganya cuma sekitar 30.000 - 40.000 VND, jadi waktu lihat rumah makan ini jualnya 130.000 VND, saya jadi penasaran mau coba dan lihat apa istimewanya.
Saya baca banyak komentar yang bilang harganya mahal, tapi setelah saya makan, kuahnya mantap, daging dan udangnya segar sekali, porsinya besar dan kualitasnya sepadan dengan harganya.

Semangkuk bihun spesial dengan saus ikan berisi udang, cumi, ikan, dan daging - Foto: NHU Y
Pada gelombang ini, para pedagang yang menjaga tradisi makanan keluarga juga merasakan perubahan besar ini.
Bapak Trung, pemilik toko Banh Tam Bi (bihun dengan kulit babi) di Tan Phu, bercerita: "Banh Tam Bi (bihun dengan kulit babi) adalah hidangan tradisional keluarga saya. Ibu saya yang pertama menjualnya, lalu beliau berhenti sejenak, dan kemudian saya terus melestarikan jiwa hidangan ini."
Ia juga mengatakan bahwa restoran ini berspesialisasi dalam bihun beras ala Barat. Keistimewaan hidangan ini adalah perpaduan santan dan saus ikan, yang mungkin terasa asing bagi pelanggan, tetapi sangat cocok, sehingga akan selalu diingat.

Hidangan bihun dengan kulit babi - Foto: NHU Y
Bagi kaum muda, makanan bukan hanya sekadar mengisi perut tetapi juga cara untuk menikmati rasa dan menyampaikan rasa lezat itu kepada banyak orang.
Efek "berbasis ulasan" bukan lagi tren sesaat, tetapi juga menjadi cara bagi anak muda untuk mempromosikan kuliner Vietnam. Restoran-restoran lezat mulai bermunculan, dan restoran keluarga tradisional juga semakin termotivasi untuk mewariskan cita rasa mereka.
Masakan Vietnam kembali hidup di kalangan masyarakat umum bukan karena iklan atau tipuan, tetapi berkat perasaan tulus generasi muda saat menyantapnya.
Sumber: https://tuoitre.vn/bun-mam-bun-cha-banh-tam-bi-bong-nhien-dong-khach-boi-xu-huong-an-theo-20251024102918107.htm






Komentar (0)