American Heart Association (AHA) menyatakan bahwa salah satu aspek penting namun sering diabaikan pada pasien gagal jantung adalah rasa kantuk di siang hari. Gagal jantung menyebabkan jantung memompa darah kurang efisien, yang mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, menurut situs web kesehatan Healthline (AS).
Gagal jantung dapat menyebabkan kantuk di siang hari dan disertai gejala seperti sesak napas, batuk, kelelahan, dan kesulitan berkonsentrasi.
Fungsi jantung adalah memompa darah yang kaya oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh, sehingga organ-organ dapat berfungsi secara efisien. Ketika jantung tidak memompa cukup darah, tubuh memprioritaskan fungsi organ-organ vital seperti otak dan jantung. Hal ini mengalihkan aliran darah dari organ-organ yang kurang penting, termasuk lengan dan kaki. Akibatnya, tubuh merasa lelah, lemah, lesu, dan mengantuk.
Kelelahan dan rasa kantuk di siang hari dapat disebabkan oleh berbagai hal. Namun, jika disertai gejala tertentu, pasien harus segera memeriksakan diri ke dokter karena kemungkinan besar disebabkan oleh gagal jantung.
Gejala yang terkait dengan rasa kantuk
Tanda pertama adalah sesak napas. Ketika jantung tidak memompa darah dengan benar, cairan menumpuk di paru-paru. Cairan ini dapat menyebabkan sesak napas, batuk, atau mengi yang terus-menerus. Terkadang, ini terjadi tiba-tiba di malam hari dan mengganggu tidur.
Selain itu, penderita gagal jantung mungkin mengalami edema, yaitu pembengkakan di area seperti kaki, pergelangan kaki, tungkai bawah, jari, dan perut. Hal ini terjadi karena jantung tidak memompa darah secara efisien, menyebabkan darah dan cairan menumpuk di pembuluh darah. Cairan ini kemudian meresap ke dalam jaringan, menyebabkan edema.
Rasa kantuk akibat gagal jantung sering disertai dengan masalah pencernaan, seperti merasa kenyang atau mual. Hal ini karena aliran darah yang tidak mencukupi ke usus dan lambung mencegah penyerapan nutrisi dari makanan dengan baik. Detak jantung meningkat dan jantung berdetak lebih cepat karena jantung mencoba memompa darah lebih efisien untuk mengimbangi penurunan output.
Penderita gagal jantung juga mungkin mengalami gejala lain seperti berkurangnya aliran darah ke otak, yang menyebabkan kesulitan berkonsentrasi, kebingungan, daya ingat buruk, dan disorientasi. Jika gagal jantung dicurigai, pasien harus menemui dokter untuk pemeriksaan dan pengobatan yang tepat, menurut Healthline.
Tautan sumber






Komentar (0)