Memberikan nutrisi kepada anak-anak di daerah yang sulit
Di tengah terik panas, Ibu Huynh Thi Dinh (petugas gizi di puskesmas My Thanh, kecamatan Ham Thanh, provinsi Lam Dong) dan para kolaborator gizi melanjutkan perjalanan mereka yang sudah tak asing lagi sambil membawa timbangan, bagan, dan paket suplemen mikronutrien untuk mengunjungi desa-desa terpencil dan rumah tangga dengan anak-anak yang kekurangan gizi.
Perjalanan delegasi kali ini menuju ke desa 1, kecamatan My Thanh (lama), desa ini merupakan tempat tinggal utama suku minoritas Rac Lay, kondisi perekonomian masih sulit, angka anak gizi buruk masih lebih tinggi dari angka rata-rata provinsi.

Terlepas dari jaraknya, petugas kesehatan akar rumput mendatangi setiap rumah tangga, memeriksa grafik pertumbuhan anak, dan membimbing mereka tentang cara memilih bahan pangan lokal untuk memasak makanan bergizi dan aman bagi anak-anak mereka. "Banyak keluarga berpikir bahwa anak-anak hanya perlu kenyang, dan tidak memperhatikan gizi. Kami harus mendatangi rumah mereka untuk membimbing dan menganalisis agar mereka mengerti dan melakukan hal yang benar," ungkap Ibu Dinh.
Dengan motto "mendatangi setiap gang, mengetuk setiap pintu, memeriksa setiap hal", para tenaga kesehatan tidak hanya menyebarkan tetapi juga menyelenggarakan sesi memasak contoh, memberikan pelatihan keterampilan mengasuh anak, dan mencegah malnutrisi akut. Peralatan sederhana, makanan lokal seperti sayuran liar, ikan sungai, serta buah dan sayur kebun, semuanya digunakan sebagai model untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa nutrisi bukanlah sesuatu yang mustahil atau mahal.

“Untuk mencapai tujuan mengurangi angka anak-anak kekurangan gizi, kami secara rutin mengukur tinggi dan berat badan, memberikan saran gizi melalui sesi vaksinasi, pemeriksaan pranatal, dan siaran radio di daerah-daerah terpencil,” ujar Ibu Dinh.
Selain itu, program koordinasi lintas sektor juga telah dilaksanakan: penyediaan susu gratis dan suplemen mikronutrien bagi anak-anak dari rumah tangga miskin dan hampir miskin; pelatihan bagi tenaga kesehatan desa untuk segera mendeteksi dan memberikan dukungan kepada anak-anak yang menunjukkan tanda-tanda malnutrisi. Setiap kasus anak malnutrisi berat memiliki catatan penanganannya sendiri dan dipantau secara ketat.
Mengurangi angka anak terhambat pertumbuhannya
Ibu Le Thi Chung (warga komune Ham Thanh, provinsi Lam Dong) memiliki anak berusia di bawah 1 tahun. Sebelumnya, beliau masih beranggapan bahwa anak-anak yang mengalami stunting sudah "ditakdirkan" dan tidak memerlukan intervensi. Beliau juga percaya bahwa anak-anak harus menghindari makanan bergizi karena kepercayaan tradisional. Namun, dengan ketekunan dan kedekatan, staf medis perlahan-lahan mengubah persepsinya. Kini, Ibu Chung tahu cara memanfaatkan bahan pangan lokal untuk melengkapi nutrisi yang cukup bagi anaknya.
"Dulu, saya kebanyakan memasak bubur dengan daging dan tidak banyak variasi. Berkat arahan tenaga medis, saya pun mengikutinya untuk melengkapi nutrisi anak saya. Sekarang, ketika saya memasak bubur untuk anak saya, saya juga memasaknya dengan daging, ikan, kepiting, dan sayuran, proporsinya juga sudah diperhitungkan," ujar Ibu Chung.

Tak hanya Ibu Chung, banyak perempuan lain juga mengubah cara mereka membesarkan anak. Mereka aktif menyusui anak-anak mereka dan antusias berpartisipasi dalam sesi-sesi propaganda yang diselenggarakan oleh fasilitas medis.
Setelah lebih dari dua tahun pelaksanaan subproyek 2 dari proyek 3 Program Target Nasional Penanggulangan Kemiskinan Berkelanjutan (periode 2021-2025), situasi malnutrisi anak di banyak komune yang dikelola oleh Pusat Medis Ham Thuan Nam telah mengalami perubahan positif. Pada tahun 2024, 118 anak balita dengan malnutrisi stunting diberikan suplementasi multi-mikronutrien dan 181 ibu dengan anak balita menerima konseling gizi. Hingga saat ini, angka balita stunting di wilayah tersebut telah menurun menjadi 10%. Beberapa wilayah seperti My Thanh, Ham Can... secara bertahap telah mempersempit kesenjangan dengan wilayah pedesaan umum di provinsi tersebut.

“Memberikan gizi kepada desa bukanlah perjalanan yang mudah, tetapi juga merupakan bukti upaya sektor kesehatan setempat dalam menjamin hak atas perkembangan yang komprehensif bagi anak-anak miskin. Saat ini kami sedang merencanakan implementasinya di tahun-tahun mendatang ketika dana dari Program Target Nasional untuk Penanggulangan Kemiskinan Berkelanjutan (2021-2025) dialokasikan ke pusat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan gizi dan kesehatan fisik bagi anak-anak dengan kondisi ekonomi yang sulit,” ujar Ibu Pham Thi Phuong (staf medis Pusat Kesehatan Ham Thuan Nam, Provinsi Lam Dong).
Sumber: https://tienphong.vn/can-bo-y-te-bam-tung-thon-cai-thien-bua-an-cho-tre-em-ngheo-post1764753.tpo
Komentar (0)