Kura-kura bakau, juga dikenal sebagai kura-kura darat raksasa (kura-kura bergigi), adalah hewan liar yang terdaftar dalam Buku Merah dan dibiakkan serta dibesarkan di rumah. Bapak Dang Trung Kien, Kelurahan Binh Khanh, Kota Long Xuyen, Provinsi An Giang , telah memelihara kura-kura bakau di loteng, menjinakkan, dan berhasil memperbanyak hewan liar ini.
Melihat potensi budidaya bakau, Bapak Dang Trung Kien, seorang petani di dusun Binh Khanh 7, kecamatan Binh Long, kota Long Xuyen, provinsi An Giang, memanfaatkan lahan kosong di loteng rumahnya untuk membangun kolam bakau yang kokoh.
Kolam bakau milik keluarga Bapak Dang Trung Kien memiliki sistem pengolahan air limbah, dengan luas 30 meter persegi.
Dalam pembuatan bak penampung bakau, Bapak Kien sangat memperhatikan letak bak penampung harus sejuk, terhindar dari sinar matahari langsung, memiliki saluran pembuangan air agar memudahkan penggantian air secara berkala, bak penampung terbuat dari semen yang kuat, luas atau lebar bak penampung cukup besar sehingga memberikan ruang gerak yang leluasa bagi bakau.
Menurut Bapak Kien, tanaman bakau mudah dibudidayakan, jarang terserang penyakit, dan sumber makanannya mudah ditemukan, terutama kangkung yang harganya murah dan mudah ditemukan, sehingga menghemat sebagian biaya budidaya.
Rata-rata, kepiting bakau dapat dijual setelah 1-2 tahun pemeliharaan, dengan berat sekitar 5-6 kg. Pedagang sering datang untuk membelinya dengan harga stabil 300.000-350.000 VND/kg.
Kura-kura bakau, juga dikenal sebagai kura-kura bergigi (kura-kura berkepala besar), termasuk dalam kelompok IIB dan merupakan satwa liar langka yang tercantum dalam Buku Merah Vietnam. Kura-kura ini diizinkan untuk dibudidayakan secara komersial dan sebagai hewan hias, tetapi harus mematuhi ketentuan hukum tentang perlindungan, konservasi, dan keanekaragaman hayati.
Harga jual kepiting bakau per ekor biasanya sekitar 400.000 VND/ekor. Khususnya, model budidaya kepiting bakau tidak terlalu bergantung pada waktu, sehingga ia dapat melakukan pekerjaan lain, sehingga menambah pendapatan keluarganya.
Menurut statistik, udang mantis dapat hidup lebih dari 35 tahun di penangkaran. Namun, setiap individu udang mantis akan berbeda-beda, tergantung pada lingkungan tempat tinggalnya dan sistem kekebalan tubuh masing-masing individu, sehingga harapan hidupnya dapat bertambah atau berkurang.
Hingga saat ini, Bapak Kien memiliki hampir 400 ekor kepiting bakau besar dan kecil dari segala jenis, termasuk 70 ekor induk kepiting bakau.
Bakau relatif mudah dibudidayakan, tetapi jika tidak dirawat dengan baik, sulit menghasilkan produktivitas reproduksi yang tinggi.
Untuk mencapai efisiensi ekonomi, petani mangrove perlu mengganti air dalam keramba secara teratur, melengkapi nutrisi mangrove dengan mengubah pola makan dan memilih sayuran segar.
Mangrove merupakan hewan liar yang bertelur, saat induk mangrove sedang hamil memerlukan perawatan, makanan dan istirahat yang terbaik.
Telur-telur bakau perlu disimpan di tempat bersuhu sesuai agar dapat menetas. Model budidaya bakau merupakan model baru dengan efisiensi ekonomi tinggi dan perlu direplikasi untuk mengembangkan perekonomian lokal.
Bakau merupakan satwa liar yang terancam punah dan perlu dilestarikan. Menurut Buku Merah, bakau atau yang juga dikenal sebagai kura-kura gigi (kura-kura berkepala besar) termasuk dalam kelompok IIB.
Berdasarkan peraturan, bakau adalah hewan liar yang dilarang dieksploitasi dan digunakan untuk tujuan komersial, tetapi boleh dibudidayakan jika asalnya legal.
Rumah tangga yang memelihara babi di penangkaran, baik untuk tujuan komersial maupun hiasan, harus melalui prosedur dan memiliki dokumen yang membuktikan asal usul yang sah...sehingga pihak berwenang dapat menerbitkan buku pelacakan.
Oleh karena itu, agar kegiatan pemeliharaan ternak lebih legal, Bapak Dang Trung Kien, Kecamatan Binh Khanh, Kota Long Xuyen, Provinsi An Giang telah mematuhi secara ketat peraturan tentang penyelenggaraan peternakan, dan melengkapinya dengan berbagai macam sertifikat agar diperbolehkan untuk berpraktik.
[iklan_2]
Source: https://danviet.vn/cang-duoc-con-dong-vat-hoang-da-nam-trong-sach-do-to-lo-co-nuoi-o-an-giang-ban-dat-tien-20241121155312366.htm
Komentar (0)