Dalam beberapa bulan pertama tahun ini, ruang siber Vietnam mencatat sejumlah insiden serangan siber, khususnya serangan ransomware yang mengenkripsi data dan menuntut tebusan.
Pada bulan Oktober, Departemen Keamanan Siber juga berulang kali memperingatkan lembaga, organisasi, dan bisnis dalam negeri tentang tren peningkatan serangan ransomware.

Menurut laporan terbaru dari Viettel Cyber Security, pada kuartal ketiga tahun 2024, kelompok ransomware dan peretas yang beroperasi di Vietnam meliputi dua kelompok ransomware, Lockbit dan Blackcat, bersama dengan tiga kelompok peretas lainnya, yaitu Atomic, Braodo, dan Golden Pickaxe.
Baik kelompok ransomware Lockbit maupun Blackcat beroperasi dengan model "ransomware sebagai layanan"; Lockbit menargetkan bisnis dan organisasi, sementara Blackcat menyerang pengguna Windows.
Dengan tiga kelompok pencuri yang telah diidentifikasi, Atomic menargetkan sistem operasi macOS, dijual secara luas di Telegram sebagai layanan, dan dirancang untuk mencuri kredensial dan kata sandi dompet mata uang kripto.
Golden Pickaxe menggunakan serangan non-teknis untuk mengelabui korban agar memberikan akses dan informasi pribadi, termasuk video wajah, yang kemudian mereka gunakan untuk mencuri uang dari rekening korban.
Broodo adalah malware yang menyebar dengan memperdayai pengguna untuk mengunduh file berbahaya, dengan tujuan mencuri informasi akun korban di banyak browser populer seperti Chrome, Firefox, Opera, dll.
Oleh karena itu, para ahli merekomendasikan agar lembaga dan organisasi menerapkan serangkaian solusi komprehensif untuk mencegah dan menanggapi serangan dengan cepat, termasuk serangan ransomware dan malware pencuri data.
Organisasi perlu secara proaktif memantau, mendeteksi, dan segera mengatasi serangan; ini adalah dua langkah yang membutuhkan perhatian khusus.
Sumber: https://kinhtedothi.vn/canh-bao-5-nhom-ma-doc-danh-cap-thong-tin-o-viet-nam.html






Komentar (0)