Sesuai dengan Pasal 11 Ayat (1) Surat Edaran Nomor 65/2020/TT-BCA, diatur bahwa: Pakaian Seragam; Alat Angkut; Sarana, Peralatan Teknis dan Senjata, Alat Pendukung Lalu Lintas Kepolisian:
" 1. Seragam Polisi Lalu Lintas
a) Polisi lalu lintas saat berpatroli, menertibkan, dan menangani pelanggaran wajib mengenakan seragam polisi dan nomor polisi lalu lintas sesuai peraturan Kementerian Keamanan Publik . Saat bertugas di malam hari atau siang hari dalam kondisi berkabut atau cuaca buruk yang membatasi jarak pandang, mereka wajib mengenakan rompi reflektif;
Foto ilustrasi. (Sumber: Internet)
b) Dalam hal penertiban dengan menggunakan alat dan kendaraan teknis profesional, dibentuk satuan polisi lalu lintas berpakaian preman yang akan mengoperasikan dan menggunakan alat dan kendaraan teknis profesional, memantau ketertiban dan keselamatan lalu lintas, serta mendeteksi pelanggaran lalu lintas dan pelanggaran hukum lainnya. Apabila ditemukan pelanggaran, segera laporkan kepada satuan patroli dan penertiban umum untuk melakukan penertiban dan penanganan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
Kepala Dinas Pembinaan Patroli dan Pengendalian Lalu Lintas di lingkungan Kepolisian Lalu Lintas (selanjutnya disebut Kepala Dinas Pembinaan Patroli dan Pengendalian Lalu Lintas), Kepala Dinas Kepolisian Lalu Lintas, Kepala Kepolisian Distrik, Kepolisian Kabupaten, Kepolisian Kota, Kepolisian Daerah Provinsi, Kepolisian Kotamadya (selanjutnya disebut Kepala Kepolisian Distrik) atau yang lebih tinggi, berwenang menetapkan penggunaan pakaian dinas kepolisian atau pakaian sipil dalam penggunaan sarana dan peralatan teknis profesional dan wajib mencantumkannya secara jelas dalam rencana patroli dan pengendalian.
Oleh karena itu, polisi lalu lintas dapat mengenakan pakaian sipil saat bertugas dalam beberapa kasus sesuai peraturan. Khususnya, polisi lalu lintas dapat mengenakan pakaian sipil untuk mengoperasikan dan menggunakan kendaraan serta peralatan teknis, memantau ketertiban dan keselamatan lalu lintas, serta mendeteksi pelanggaran.
Oleh karena itu, polisi lalu lintas dapat mengenakan pakaian preman untuk melakukan penembakan kecepatan. Penggunaan pakaian preman ini harus dinyatakan dengan jelas dalam rencana patroli dan pengendalian. Selain itu, polisi lalu lintas tidak boleh mengenakan pakaian preman saat menangani pelanggaran, tetapi harus mengenakan seragam polisi dan nomor polisi keamanan publik.
BAO HUNG
Berguna
Emosi
Kreatif
Unik
Kemarahan
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)