Sesuai tujuan proyek, pada tahun 2035, Vietnam akan berupaya mencapai 40% mahasiswanya yang mempelajari STEM ( sains , teknologi, teknik, dan matematika), dengan minimal 15% bergelar insinyur atau magister, dan minimal 1,5% bergelar doktor. Khususnya, Vietnam menargetkan untuk melatih sekitar 100.000 insinyur teknologi informasi dan komunikasi, 15.000 pakar kecerdasan buatan (AI), dan 8.000 pekerja bioteknologi setiap tahunnya. Angka-angka ini mencerminkan ambisi yang besar, sekaligus membutuhkan solusi yang sinkron, drastis, dan berkelanjutan.
Salah satu solusi utamanya adalah dukungan finansial dan kebijakan preferensial bagi mahasiswa di sektor teknologi tinggi. Oleh karena itu, Pemerintah akan memperluas kebijakan kredit preferensial bagi mahasiswa STEM, termasuk meningkatkan batas pinjaman, menurunkan suku bunga, dan memperpanjang jangka waktu pembayaran. Selain itu, perusahaan dan organisasi domestik maupun asing akan didorong untuk berpartisipasi dalam mensponsori beasiswa, mendukung biaya kuliah, dan berinvestasi dalam fasilitas bagi lembaga pelatihan. Tujuannya adalah agar hambatan ekonomi tidak membatasi akses pendidikan teknologi tinggi bagi mahasiswa yang berprestasi.
Solusi fundamental kedua adalah mengembangkan tim dosen dan pakar berkualitas tinggi. Proyek ini bertujuan untuk menghadirkan sekitar 3.000 doktor baru dari luar negeri untuk berpartisipasi dalam pengajaran dan penelitian di Indonesia pada tahun 2035, terutama di bidang teknologi mutakhir seperti AI, data besar, bioteknologi, dan material baru. Selain itu, terdapat kebijakan preferensial khusus untuk menarik pakar internasional, dosen berkualifikasi tinggi, dan mendukung kader muda untuk belajar di luar negeri dalam pelatihan jangka pendek. Ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan kapasitas pengajaran, memperbarui teknologi mutakhir, dan mendorong kerja sama internasional di bidang pendidikan dan pelatihan.
Dengan visi hingga tahun 2045, Vietnam berharap dapat membentuk tenaga kerja berteknologi tinggi yang besar, berkualitas tinggi, berdaya saing, dan adaptif terhadap tuntutan transformasi digital, industrialisasi, dan pembangunan berkelanjutan. Keputusan 1002/QD-TTg bukan hanya sebuah rencana aksi yang spesifik, tetapi juga pesan yang kuat tentang komitmen terhadap pembangunan manusia—pilar bagi Vietnam yang inovatif, kreatif, dan berdaya di era digital.
Minh Ngoc
Sumber: https://baodongnai.com.vn/xa-hoi/202507/cau-chuyen-giao-duc-day-manh-dao-tao-nhan-luc-cong-nghe-cao-6c409cf/
Komentar (0)