Delegasi Eropa dihadiri oleh Bapak Peteris Ustubs, Direktur INTPA. Bapak Peteris Ustubs mewakili delegasi Uni Eropa untuk berdiskusi dengan Wakil Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Le Cong Thanh mengenai kekhawatiran Uni Eropa. Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas isu-isu terkait implementasi Kemitraan Transisi Energi yang Adil (JETP) di Vietnam.
Secara khusus, Bapak Peteris Ustubs menyampaikan bahwa delegasi ingin mendengar pandangan dan kesulitan pihak Vietnam dalam mengimplementasikan mekanisme Kemitraan Transisi Energi yang Adil (JETP), yang diketuai bersama oleh Uni Eropa dan Inggris. Selain itu, delegasi juga tertarik dan ingin mendorong koordinasi antara Uni Eropa dan Vietnam dalam Program Kerja Sama Berorientasi Multitahunan Uni Eropa-Vietnam untuk periode 2021-2027, yang berfokus pada pertumbuhan hijau berkelanjutan dan aksi iklim.
Menyusul Bapak Peteris Ustubs, Wakil Menteri Le Cong Thanh mengucapkan terima kasih kepada Uni Eropa dan Inggris atas kepemimpinannya dalam penerapan JETP. Wakil Menteri tersebut mengatakan bahwa ini merupakan langkah penting menuju keberhasilan implementasi model kerja sama kemitraan antara negara maju di satu sisi dan negara berkembang di sisi lain dalam proses transisi, yang berkontribusi pada upaya bersama untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, sekaligus memastikan keadilan dan kesetaraan dalam implementasi aksi iklim.
Namun, JETP merupakan isu baru dan interdisipliner, sehingga Vietnam masih menghadapi banyak kendala dan kesulitan.
Sebagai bagian dari Sekretariat JETP, Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup menyadari tantangan-tantangan ini. Oleh karena itu, Kementerian terus belajar dari pengalaman Indonesia dan Afrika Selatan, dua negara yang telah berpartisipasi dalam JETP sebelumnya, dan terus bertukar pikiran dengan kementerian dan sektor di Vietnam untuk mencari manfaat dan mengatasi kesulitan.
Menurut Wakil Menteri Le Cong Thanh, Sekretariat Implementasi JETP memiliki empat kelompok, yang dipimpin oleh Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, Kementerian Perencanaan dan Investasi, dan Kementerian Keuangan. Dari kelompok-kelompok tersebut, Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup sangat mendukung dan ingin memajukan JETP, mulai dari proses konstruksi hingga implementasi.
Di bidang tanggung jawab, Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup sedang merevisi Keputusan 06 tentang pengelolaan kredit karbon, yang akan memulai uji coba pasar karbon pada tahun 2025 dan secara resmi pada tahun 2028. Dengan demikian, penetapan harga karbon akan menjadi pendorong bagi sektor-sektor ekonomi Vietnam untuk bergerak menuju pengurangan emisi. Bersamaan dengan itu, Kementerian juga merevisi peraturan untuk menyederhanakan prosedur administratif dalam pemberian izin penelitian di wilayah lepas pantai untuk tenaga angin, serta prosedur lingkungan dalam proyek-proyek energi.
Wakil Menteri Le Cong Thanh juga menginformasikan beberapa kesulitan dan masalah di bidang lain, termasuk pagu utang publik, pengelolaan proyek dengan sumber modal campuran, teknologi transmisi listrik, dan harga listrik.
Terkait transisi menuju energi terbarukan, Wakil Menteri Le Cong Thanh mengatakan bahwa Vietnam menghadapi kesulitan besar dalam hal energi dasar. Khususnya, energi terbarukan harus berjalan beriringan dengan energi dasar. Saat ini, Vietnam sedang mengembangkan rencana untuk mengimplementasikan Rencana Energi VIII, yang bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah ini.
Terkait sistem transmisi tenaga listrik, sistem transmisi tenaga listrik di Vietnam mengalami ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan di wilayah utara dan selatan. Pemerintah Vietnam telah menyadari masalah ini dan sedang mengembangkan regulasi agar transmisi tenaga listrik dapat menarik berbagai sumber investasi, terutama dalam pembangunan jaringan pintar dan perdagangan listrik langsung antara produsen dan konsumen. Wakil Menteri Le Cong Thanh berharap dalam waktu dekat, Vietnam dapat segera menerbitkan regulasi baru terkait perdagangan listrik langsung.
Saat ini, Perdana Menteri dan Wakil Perdana Menteri Pemerintah Vietnam sedang berupaya untuk menyelesaikan dan menghilangkan hambatan dalam masalah-masalah yang disebutkan di atas, termasuk prosedur proyek ODA, perdagangan listrik langsung, dan rencana untuk melaksanakan Rencana Energi VIII.
Isu-isu ini juga akan terus dibahas pada Pertemuan Komite Pengarah tentang implementasi komitmen COP26, di mana Perdana Menteri Vietnam akan memberikan instruksi dan mempromosikan pekerjaan untuk segera menuai hasil awal dalam implementasi JETP, termasuk proyek percontohan yang dapat disetujui pada konferensi ini.
Mengapresiasi masukan dari Wakil Menteri Le Cong Thanh, Uni Eropa sangat mengapresiasi upaya Vietnam dalam mengimplementasikan komitmen lingkungan dan implementasi JETP. Oleh karena itu, Bapak Peteris Ustubs menyampaikan bahwa Uni Eropa sangat tertarik dan ingin terus bekerja sama, mendukung Vietnam dalam mengatasi hambatan, dan mendorong implementasi perjanjian kerja sama antara kedua belah pihak secara praktis dan efektif.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)