Eropa tidak punya tempat dalam perundingan damai Ukraina

(CLO) Eropa tidak akan memiliki kursi di meja perundingan perdamaian mengenai Ukraina, menurut utusan AS untuk Ukraina, Keith Kellogg, yang menyatakan hal ini pada Konferensi Keamanan Munich pada hari Sabtu (15 Februari).

Minggu ini, Presiden AS Donald Trump mengejutkan sekutu-sekutu Eropanya dengan menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin tanpa berkonsultasi dengan mereka atau Kyiv terlebih dahulu dan mengumumkan dimulainya pembicaraan perdamaian secara langsung.

Berbicara di Konferensi Keamanan Munich, Kellogg menyatakan bahwa AS akan memainkan peran mediasi dalam negosiasi, dengan Ukraina dan Rusia sebagai dua pihak utama. Ketika ditanya tentang prospek kehadiran Eropa di meja perundingan, Kellogg berkata: "Saya seorang realis. Saya rasa itu tidak akan terjadi."

Utusan Khusus AS untuk Rusia dan Ukraina, Keith Kellogg. Foto: CC/Wiki

Eropa merasa khawatir dan menyerukan persatuan.

Pada acara selanjutnya di konferensi tersebut, Bapak Kellogg berusaha meyakinkan warga Eropa dengan menyatakan bahwa hal ini tidak berarti "kepentingan mereka tidak akan dipertimbangkan, dimanfaatkan, atau dikembangkan."

Namun para pemimpin Uni Eropa (UE) mengatakan mereka tidak akan menerima dikecualikan dari negosiasi. Sebelumnya, AS telah mengirimkan kuesioner kepada negara-negara UE menanyakan apa yang dapat mereka sumbangkan untuk memastikan keamanan Kyiv.

"Kita tidak dapat membahas atau bernegosiasi tentang Ukraina, masa depan Ukraina, atau struktur keamanan Eropa tanpa melibatkan warga Eropa," kata Presiden Finlandia Alexander Stubb kepada wartawan di Munich. "Tetapi ini berarti Eropa perlu bertindak. Eropa perlu lebih sedikit berbicara dan lebih banyak bertindak."

Seorang diplomat Eropa mengatakan dokumen AS tersebut mencakup enam pertanyaan, salah satunya khusus untuk negara-negara anggota Uni Eropa. "Amerika mendekati ibu kota Eropa dan bertanya berapa banyak pasukan yang bersedia mereka kerahkan," kata diplomat itu.

Seorang pejabat dari kantor Presiden Prancis mengatakan pada hari Sabtu bahwa Prancis sedang berdiskusi dengan sekutunya tentang kemungkinan mengadakan pertemuan informal para pemimpin Eropa mengenai Ukraina untuk membahas masalah-masalah ini.

Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski mengatakan acara tersebut akan berlangsung pada hari Senin. Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte juga menyerukan kepada warga Eropa untuk bertindak bersama.

"Saya ingin berpesan kepada teman-teman Eropa saya untuk berpartisipasi dalam debat, bukan dengan mengeluh tentang apakah Anda bisa duduk di meja perundingan atau tidak, tetapi dengan menawarkan proposal dan ide konkret, serta meningkatkan pengeluaran (pertahanan)," katanya di Munich.

Akankah tentara Eropa dibentuk?

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyerukan pembentukan tentara Eropa, dengan mengatakan bahwa benua itu tidak lagi dapat yakin akan perlindungan dari AS dan hanya dapat memperoleh rasa hormat dari Washington dengan militer yang kuat.

Zelenskyy mengatakan Kyiv tidak akan pernah menerima kesepakatan yang dibuat tanpa sepengetahuan mereka. Dalam pidatonya di Munich, presiden Ukraina mengatakan bahwa pidato Wakil Presiden AS JD Vance pada konferensi sehari sebelumnya telah menyoroti perubahan hubungan antara Eropa dan Amerika Serikat.

"Terus terang, kita tidak bisa mengesampingkan kemungkinan bahwa AS akan menolak permintaan Eropa terkait isu-isu yang mengancamnya," kata Zelenskyy saat perang dengan Rusia akan memasuki tahun keempatnya.

Dia mengatakan bahwa tentara Eropa – termasuk Ukraina – diperlukan agar "masa depan benua ini sepenuhnya bergantung pada orang Eropa – dan keputusan tentang orang Eropa dibuat di Eropa."

Negara-negara Eropa bekerja sama secara militer terutama dalam kerangka NATO, tetapi pemerintah secara konsisten menolak seruan untuk pembentukan satu angkatan bersenjata Eropa selama bertahun-tahun, dengan alasan bahwa pertahanan nasional adalah masalah kedaulatan nasional.

Huy Hoang (menurut MSC, Reuters, AJ)

Sumber: https://www.congluan.vn/dac-phai-vien-my-chau-au-khong-co-ghe-trong-dam-phan-hoa-binh-ukraine-post334701.html