Demikian isi Surat Edaran Nomor 41 tentang Kode dan Standar Gelar Profesi Dokter yang diterbitkan Kementerian Kesehatan pada tanggal 3 November dan berlaku efektif sejak tanggal 18 Desember 2025, menggantikan peraturan dalam Surat Edaran Bersama Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri tahun 2015. Informasi ini berkaitan langsung dengan mahasiswa kedokteran.
Dengan demikian, dalam surat edaran yang berlaku sejak Desember tersebut, ditetapkan bahwa golongan gelar dokter meliputi dokter senior (golongan I), dokter utama (golongan II), dan dokter (golongan III).

Mulai 18 Desember 2025, akan ada banyak perubahan dalam standar pelatihan kelompok gelar medis.
FOTO: TT
Standar jenjang pelatihan untuk setiap posisi telah berubah dibandingkan dengan peraturan lama. Khususnya, dokter senior (tingkat I), kode V.08.01.01, mensyaratkan lulusan dokter spesialis tingkat II atau doktor di bidang medis (kecuali kedokteran pencegahan dan epidemiologi); dokter gigi. Sementara itu, peraturan lama hanya "kecuali kedokteran pencegahan" dan tidak mencakup "dokter gigi".
Jika dalam surat edaran tahun 2015 disebutkan bahwa dokter senior wajib memiliki sertifikat pelatihan dokter senior (tingkat I), maka dalam draf ini, dokter senior diharuskan memiliki sertifikat pelatihan sesuai standar jabatan dokter atau memiliki izin praktik pemeriksaan dan pengobatan medis.
Rancangan tersebut juga menghapus peraturan yang mengharuskan dokter senior memiliki tingkat kemampuan bahasa asing 4 (B2) atau lebih tinggi menurut kerangka kerja kemampuan bahasa asing 6 tingkat untuk digunakan oleh ViN.
Dokter kepala (tingkat II), kode: V.08.01.02, mensyaratkan gelar spesialis tingkat pertama atau magister kedokteran (kecuali untuk kedokteran pencegahan dan epidemiologi); magister kedokteran gigi. Peraturan lama hanya "kecuali untuk kedokteran pencegahan" dan tidak mencakup "magister kedokteran gigi".
Surat Edaran ini juga menghapus persyaratan memiliki sertifikat pelatihan dokter primer (golongan II) dan menggantinya dengan "memiliki sertifikat pelatihan sesuai standar gelar profesi dokter atau memiliki izin (sertifikat) untuk melakukan praktik pemeriksaan dan pengobatan", dan sekaligus menghapus persyaratan kemampuan berbahasa asing tingkat 3 (B1) atau lebih tinggi bagi dokter primer.
Untuk dokter (golongan III), kode V.08.01.03, perlu lulus dari kelompok medis (kecuali untuk kedokteran pencegahan); dokter maksilofasial (tidak tersedia dalam peraturan lama).
Jika sebelumnya dokter (golongan III) tidak mensyaratkan sertifikat pelatihan dokter, surat edaran ini mensyaratkan sertifikat pelatihan sesuai standar jabatan profesi dokter, atau lisensi (sertifikat) untuk praktik pemeriksaan dan pengobatan medis. Demikian pula, Kementerian Kesehatan juga menghapus peraturan yang mewajibkan kemampuan berbahasa asing tingkat 2 (A2) atau lebih tinggi untuk jabatan dokter (golongan III).
Selain itu, untuk gelar dokter (tingkat III), surat edaran tersebut menyebutkan bahwa gelar sarjana kedokteran dari lembaga pendidikan luar negeri yang diakui oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan sebagai gelar universitas harus diberikan lisensi (sertifikat) untuk praktik kedokteran atau diakui memiliki jenjang yang setara dengan dokter. Ketentuan ini tidak tercantum dalam surat edaran tahun 2015.
Sumber: https://thanhnien.vn/chinh-sach-co-hieu-luc-tu-thang-12-2025-sinh-vien-nganh-y-can-luu-y-185251204221308692.htm










Komentar (0)