Oleh karena itu, Resolusi ini menetapkan pelaksanaan percontohan proyek perumahan komersial melalui perjanjian penerimaan hak guna tanah atau kepemilikan hak guna tanah secara nasional.

Empat kasus implementasi percontohan meliputi: Proyek badan usaha real estate yang menerima hak guna tanah; proyek badan usaha real estate yang saat ini memegang hak guna tanah; proyek badan usaha real estate yang saat ini memegang hak guna tanah dan menerima hak guna tanah; proyek badan usaha real estate yang didirikan oleh badan usaha yang saat ini menggunakan tanah untuk melaksanakan proyek perumahan komersial di atas lahan produksi dan bangunan usaha yang harus direlokasi karena pencemaran lingkungan, bangunan yang harus direlokasi sesuai dengan perencanaan konstruksi dan perencanaan perkotaan.

VuHongThanh 1.jpg
Ketua Komite Ekonomi, Vu Hong Thanh, melaporkan dan menjelaskan sebelum Majelis Nasional mengesahkan Resolusi. Foto: Majelis Nasional

Selain itu, resolusi tersebut juga secara tegas menyatakan bahwa proyek perumahan komersial tidak termasuk dalam cakupan resolusi ini, tetapi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pertanahan: Proyek badan usaha real estat yang menerima hak guna usaha atas tanah perumahan; proyek badan usaha real estat yang saat ini telah memiliki hak guna usaha atas tanah perumahan atau tanah perumahan dan tanah lainnya.

Kesepakatan penerimaan hak guna tanah untuk pelaksanaan proyek percontohan dilakukan melalui pengalihan hak guna tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pertanahan.

Dalam hal dalam lingkup luas wilayah atau bidang tanah untuk pelaksanaan percontohan terdapat wilayah tanah yang dikelola oleh instansi atau organisasi negara tetapi tidak dapat dipisahkan menjadi proyek yang berdiri sendiri, maka wilayah tersebut dimasukkan dalam keseluruhan luas wilayah pendirian proyek dan diambil alih oleh negara untuk dialokasikan atau disewakan kepada investor untuk melaksanakan proyek tersebut tanpa melalui lelang atau tender.

Syarat bagi proyek untuk menerapkan kebijakan ini adalah bahwa area atau bidang tanah tersebut harus sesuai dengan rencana tata ruang tingkat kabupaten, atau rencana tata ruang dan konstruksi. Area atau bidang tanah tersebut harus tercantum dalam daftar yang disetujui oleh Dewan Rakyat Provinsi.

Proyek percontohan yang terpilih harus berada di wilayah perkotaan dan bukan bagian dari proyek yang harus direklamasi. Proyek percontohan tersebut harus memiliki tambahan lahan permukiman maksimum 30% selama periode perencanaan (dibandingkan dengan status penggunaan lahan saat ini) sesuai dengan rencana alokasi lahan dan zonasi perencanaan provinsi hingga tahun 2030.

Komite Rakyat provinsi akan mempertimbangkan dan memberikan izin kepada badan usaha properti untuk menerima pengalihan hak guna lahan. Selain itu, badan usaha properti harus memenuhi persyaratan terkait pertanahan, hukum perumahan, usaha properti, dan investasi.

Dalam hal penanam modal menerima pengalihan hak guna tanah yang bersumber dari tanah pertahanan dan keamanan negara, diperlukan persetujuan tertulis dari Kementerian Pertahanan dan Keamanan Publik.

Implementasi percontohan di seluruh negeri akan memastikan konsistensi, kesatuan, dan keadilan antar daerah.

Kebijakan ini diujicobakan selama 5 tahun dan berlaku mulai 1 April 2025.

Menteri SDA dan Lingkungan Hidup: Proyek percontohan perumahan komersial melalui perjanjian harus memenuhi 5 syarat

Menteri SDA dan Lingkungan Hidup: Proyek percontohan perumahan komersial melalui perjanjian harus memenuhi 5 syarat

Pada pagi hari tanggal 21 November, Majelis Nasional membahas rancangan Resolusi tentang uji coba pelaksanaan proyek perumahan komersial melalui perjanjian penerimaan hak guna tanah atau kepemilikan hak guna tanah.
Menteri Do Duc Duy: Menghilangkan hambatan dalam akses lahan untuk proyek perumahan komersial

Menteri Do Duc Duy: Menghilangkan hambatan dalam akses lahan untuk proyek perumahan komersial

Menurut Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Do Duc Duy, resolusi percontohan mengenai perjanjian hak penggunaan lahan bertujuan untuk memecahkan hambatan dalam metode akses lahan untuk melaksanakan proyek perumahan komersial.