Saham Asia melemah setelah reli

Keterangan foto — Bursa saham di Hong Kong, Tiongkok. Foto: THX/TTXVN

Di Tokyo, indeks Nikkei melemah pada perdagangan sore hari karena investor mengambil untung dari reli saham teknologi baru-baru ini. Indeks Nikkei 225 turun 238,50 poin, atau 0,48%, menjadi 49.077,56.

Investor menjual saham di tengah meningkatnya kekhawatiran akan tanda-tanda overheating di pasar. Indeks Nikkei telah naik lebih dari 3% pada 20 Oktober dan mendekati level 50.000 pada 21 Oktober karena investor berharap pemerintahan Perdana Menteri Sanae Takaichi akan memperluas belanja fiskal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi .

Bersamaan dengan itu, anjloknya saham-saham teknologi berkapitalisasi besar menyusul anjloknya indeks teknologi Nasdaq AS pada sesi 21 Oktober juga turut memberikan tekanan pada pasar.

Di Seoul, saham-saham Korea Selatan berbalik arah pada Rabu pagi, dipimpin oleh kenaikan saham-saham otomotif dan galangan kapal. Setelah dibuka melemah, indeks KOSPI naik 11,6 poin, atau 0,3 persen, menjadi 3.835,44.

Indeks-indeks utama juga melemah di Tiongkok. Indeks Komposit Shanghai di Shanghai dibuka melemah 0,52% ke level 3.896,07 poin. Indeks Hang Seng di Hong Kong melemah 0,6% ke level 25.863,79 poin.

Aksi jual ini terjadi setelah reli yang kuat di tengah harapan akan membaiknya hubungan AS-Tiongkok dan ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS. Namun, komentar Presiden Donald Trump pada 21 Oktober telah mengguncang pasar.

Trump mengatakan ia berharap dapat menandatangani kesepakatan perdagangan yang “baik” dengan Xi pada pertemuan puncak Kerja Sama Ekonomi Asia- Pasifik (APEC) di Korea Selatan minggu depan, namun kemudian menambahkan bahwa hal itu mungkin tidak akan terjadi.

Di pasar domestik, pada pukul 11.45 tanggal 22 Oktober, Indeks VN turun 5,95 poin (0,36%) menjadi 1.657,48 poin. Indeks HNX turun 0,60 poin (0,23%) menjadi 264,05 poin.

Sumber: https://baotintuc.vn/thi-truong-tien-te/chung-khoan-chau-a-ha-nhiet-sau-chuoi-tang-diem-20251022130221217.htm