
Membuka harta karun tersembunyi
Setiap tahun, pertanian Vietnam menghasilkan ratusan juta ton produk sampingan—mulai dari jerami, sekam padi, ampas tebu, hingga produk sampingan makanan laut. Sebagian besar produk sampingan tersebut dibiarkan begitu saja di ladang atau diolah secara manual, sehingga menimbulkan limbah yang sangat besar dan berdampak negatif terhadap lingkungan. Sementara itu, di banyak negara, produk sampingan ini menjadi bahan baku bagi industri bernilai miliaran dolar, mulai dari produksi pupuk, biofuel, hingga kosmetik dan obat-obatan. Masalahnya bukan terletak pada potensi, melainkan pada teknologi. Untuk mengubah "limbah" menjadi sumber daya, pertanian Vietnam membutuhkan dorongan kuat dari teknologi domestik—solusi yang sesuai untuk kondisi praktis sekaligus hemat biaya bagi bisnis dan koperasi. Mengenai sumber daya "tersembunyi" ini, Lektor Kepala, Dr. Dao The Anh, Akademi Ilmu Pertanian Vietnam, mengatakan:
Produk sampingan pertanian dari berbagai bidang seperti budidaya tanaman pangan, peternakan, kehutanan, dan perikanan mencapai total output sekitar 156,8 juta ton per tahun. Volume ini sangat besar, tetapi saat ini baru sekitar 30% yang dimanfaatkan. Oleh karena itu, ini tidak boleh dianggap sebagai produk sampingan, melainkan sumber daya yang perlu dimanfaatkan secara efektif, untuk menghindari pemborosan dan pencemaran lingkungan. Saat ini, meskipun terdapat banyak teknologi canggih, sebagian besar teknologi dari luar negeri mahal dan sulit diterapkan di perusahaan-perusahaan Vietnam. Oleh karena itu, perlu diseminasi ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri secara luas, terutama bagi koperasi dan rumah tangga petani.

Teknologi Rumah Tangga – Solusi Masalah Biaya
Praktik telah menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan Vietnam memainkan peran yang semakin penting dalam mempromosikan teknologi dalam negeri, secara bertahap memecahkan masalah biaya dan penerapan. Baru-baru ini, banyak perusahaan di bidang bioteknologi dan teknik mesin telah berhasil mengembangkan lini pemrosesan produk sampingan dengan biaya hanya 40-50% dibandingkan dengan teknologi impor.
Model-model tipikal mencakup sistem pengolahan kotoran ternak menjadi biogas atau proses produksi pelet dari serbuk gergaji, yang secara signifikan mengurangi biaya energi untuk pertanian. Banyak perusahaan rintisan juga berani mengeksploitasi ide-ide baru: mengubah sekam padi menjadi bio-baterai, memanfaatkan produk sampingan makanan laut untuk menghasilkan bioplastik yang sepenuhnya dapat terurai secara hayati.
Menurut Associate Professor Dr. Dao The Anh, langkah-langkah ini tidak hanya berkontribusi pada pengurangan polusi, tetapi juga membuka pasar ekspor untuk produk-produk ramah lingkungan – sebuah bidang yang tengah mendapat perhatian internasional dan memiliki nilai komersial tinggi:
Saat ini, berdasarkan Undang-Undang Sains dan Teknologi yang baru, daerah akan dialokasikan anggaran terpisah untuk melaksanakan kegiatan inovasi. Bagi dunia usaha, kami merekomendasikan adanya mekanisme yang fleksibel untuk kegiatan ini, karena bidang ini masih baru, banyak produk inovatif yang saat ini belum memiliki standar teknis khusus, dan pengembangan standar akan membutuhkan waktu. Oleh karena itu, daerah perlu diberi kesempatan untuk melakukan uji coba inisiatif di tingkat provinsi, sehingga mendorong penerapan inovasi yang sesuai dengan kondisi aktual di setiap daerah.
Kebijakan Eksperimental – Pengungkit Inovasi
Mengubah produk sampingan menjadi sumber daya adalah kunci untuk mendorong ekonomi sirkular di bidang pertanian. Model teknologi domestik berbiaya rendah terbukti efektif, tetapi untuk meningkatkan skalanya, dukungan kebijakan yang tepat waktu dan mekanisme pengujian inisiatif di tingkat lokal diperlukan. Ketika pelaku bisnis, ilmuwan, dan petani bergandengan tangan, produk sampingan yang tampaknya terbuang akan menjadi nilai ekonomi baru, yang menghasilkan pendapatan tambahan sekaligus meminimalkan dampak lingkungan. Ini merupakan arah yang tak terelakkan bagi pertanian Vietnam untuk semakin mendekati standar hijau global.
Sumber: https://baolaocai.vn/cong-nghe-noi-dia-va-bai-toan-tan-dung-phu-pham-nong-nghiep-hieu-qua-post649753.html
Komentar (0)