
Penonton khusus menyaksikan film Red Rain tepat di "bioskop" di Rumah Sakit Da Nang
Pasien yang dirawat diantar ke tempat duduk mereka oleh para relawan, yang menawarkan minuman dan camilan. Suasananya terasa hangat, seperti memasuki bioskop sungguhan.
Wajah pasien tampak berseri-seri, seolah rasa sakitnya berkurang setelah berjam-jam terbaring di ranjang rumah sakit, dengan obat-obatan dan jarum infus.
Air mata dengan Hujan Merah di "bioskop" di rumah sakit
Pada tanggal 3 dan 4 Desember, Rumah Sakit Da Nang menyelenggarakan 5 pemutaran film "Red Rain" karya sutradara Dang Thai Huyen (Sinema Tentara Rakyat) untuk pasien, keluarga, dan staf medis . Hampir 1.000 orang hadir, menciptakan kegiatan spiritual yang langka di lingkungan rumah sakit.
Trailer HUJAN MERAH
Bapak Nguyen Viet Hung (75 tahun, mantan penjaga perbatasan Stasiun La Ee, saat ini dirawat di departemen geriatri) tak dapat menyembunyikan harunya: "Menonton Red Rain saat dirawat membuat saya merasa seperti mengenang kembali masa muda saya berjuang di antara bom dan peluru.
Citra para prajurit dalam film ini mengingatkan saya pada rekan-rekan saya—mereka yang gugur agar negara ini dapat menikmati perdamaian saat ini. Saya sungguh berterima kasih kepada rumah sakit atas tindakan yang begitu manusiawi.
Di barisan belakang, Bapak Tran Ky (seorang pasien penyakit dalam) yang pernah bertempur di medan perang Kamboja diam-diam menyeka air matanya. Setelah dirawat di rumah sakit cukup lama, kehadiran bioskop untuk menghiburnya sangatlah berarti bagi Bapak Ky.
Ia mengatakan bahwa kenangan masa perang kembali membanjiri setiap frame: "Banyak adegan yang membuat saya merinding, seolah-olah mendengar kawan-kawan saling memanggil di tengah asap dan api. Saya berharap rumah sakit akan menyelenggarakan lebih banyak pemutaran film seperti ini agar kita dapat berbagi dan menghidupkan kembali kenangan, sekaligus menghargai masa kini."

Tak hanya pasien, perawat dan staf medis pun antusias dengan kegiatan khusus ini.
Pelajaran hidup tentang sejarah dan rasa syukur
Dr. Tran Le Hong, Wakil Sekretaris Persatuan Pemuda Rumah Sakit Da Nang, berbagi: "Bagi generasi muda, Red Rain bukan sekadar film, melainkan sebuah pelajaran tentang sejarah, tentang rasa terima kasih kepada generasi sebelumnya. Melihat pengorbanan yang telah dijalani para leluhur kita, kita menjadi lebih sadar akan tanggung jawab kita dalam menjaga kesehatan masyarakat."
Penyelenggara berharap bahwa program ini tidak hanya memberi penghormatan kepada para veteran yang menjalani perawatan tetapi juga berkontribusi dalam mendidik tradisi revolusioner dan membangkitkan patriotisme di kalangan staf medis muda.
Selain makna syukur, membawa film ke rumah sakit juga membantu pasien rileks, melupakan sejenak rasa sakit dan tekanan perawatan. Pasien seringkali stres ketika berhadapan dengan jarum suntik, infus, dan peralatan medis.
BSCKII Nguyen Thanh Trung, Wakil Direktur Rumah Sakit Da Nang, mengatakan: "Program penyaringan Hujan Merah adalah cara kami untuk mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada para veteran. Di saat yang sama, ini juga merupakan kesempatan bagi staf muda untuk menumbuhkan patriotisme dan rasa dedikasi. Rumah sakit tidak hanya merawat pasien tetapi juga ingin menjaga kehidupan spiritual mereka, menciptakan lingkungan perawatan yang hangat dan manusiawi."

Sebagian besar hadirin adalah pasien lanjut usia.

Setiap penonton khusus diberikan makanan ringan seperti kue susu, air mineral... untuk menjaga kesehatan selama menonton film.

Banyak pasien yang menangis saat menonton film Red Rain.

Gambar seorang dokter masa perang dalam film Red Rain membuat para dokter dan staf medis di rumah sakit hingga menangis.
Source: https://tuoitre.vn/cuu-chien-binh-nghen-ngao-xem-mua-do-trong-benh-vien-20251204134624904.htm






Komentar (0)