Thaksin Shinawatra dirawat di rumah sakit karena tekanan darah tinggi dan nyeri dada setelah kembali ke negara itu Agustus lalu setelah 15 tahun di pengasingan. Ia dijatuhi hukuman delapan tahun penjara karena penyalahgunaan kekuasaan, tetapi hukuman tersebut kemudian dikurangi menjadi satu tahun melalui pengampunan kerajaan.
Bapak Thaksin Shinawatra tiba di Bangkok pada tanggal 22 Agustus 2023.
Pekan lalu, Departemen Pemasyarakatan Thailand memperpanjang masa tinggal Thaksin di rumah sakit polisi untuk pemantauan kesehatan lebih lanjut. Pada konferensi pers tanggal 17 Januari, Wakil Direktur Jenderal Sitthi Sutivong menyatakan bahwa "berdasarkan kriteria yang ada, Bapak Thaksin memenuhi syarat untuk mendapatkan pengampunan khusus." Sitthi menambahkan bahwa Thaksin, yang berusia 75 tahun, memenuhi syarat untuk mendapatkan pengampunan karena usianya yang lanjut dan kondisi kesehatannya, menurut Bangkok Post .
Namun, para tahanan tidak memiliki hak untuk memintanya; hanya pimpinan penjara yang memutuskan, setiap bulannya. Bapak Sitthi mengatakan bahwa lembaganya belum menerima permintaan resmi apa pun dari pimpinan Pusat Penahanan Bangkok, tempat Bapak Thaksin ditahan.
Thaksin kehilangan kekuasaan setelah kudeta pada tahun 2006. Ia dituduh melakukan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Ia dijatuhi hukuman secara in absentia pada tahun 2008. Saudari perempuannya, Yingluck Shinawatra, juga pernah menjabat sebagai perdana menteri dan digulingkan dalam kudeta pada tahun 2014.
Pada Agustus 2023, ia kembali ke Thailand dengan jet pribadi dan langsung dikawal polisi ke pengadilan dan kemudian ke pusat penahanan. Pada malam yang sama, Thaksin dipindahkan dari pusat penahanan ke rumah sakit polisi karena alasan kesehatan. Mantan Perdana Menteri Thailand itu diyakini telah menjalani operasi dan dirawat di rumah sakit sejak saat itu.
Bulan lalu, Senator Somchai Sawangkarn, ketua Komite Hak Asasi Manusia , Kebebasan Sipil, dan Perlindungan Konsumen Senat Thailand, mengkonfirmasi bahwa Thaksin masih bisa menerima pengurangan hukuman dan pengampunan pada bulan Februari.
Bapak Somchai menyatakan bahwa, menurut peraturan, narapidana dapat menerima amnesti khusus jika mereka telah menjalani sepertiga dari hukuman mereka. Pada tanggal 20 Desember 2023, Bapak Thaksin telah memenuhi syarat ini, dan pada bulan Februari ia akan menyelesaikan setengah dari hukumannya. Anggota parlemen tersebut mengatakan bahwa Bapak Thaksin berhak mendapatkan hukuman percobaan setelah menjalani enam bulan karena usianya sudah lanjut dan menderita penyakit kronis. Selain itu, mantan perdana menteri tersebut tidak diwajibkan untuk mengenakan alat pemantau.
Tautan sumber






Komentar (0)