Dubes Timor Leste: Perjalanan 30 tahun Vietnam di ASEAN sangat berharga dan layak dipelajari

Setelah 30 tahun, Vietnam telah benar-benar menjadi salah satu pilar kuat ASEAN. Bagi Timor Leste, perjalanan ini merupakan pelajaran berharga. Kami ingin belajar dari keberhasilan Vietnam dalam berintegrasi ke dalam ASEAN.

Perdana Menteri Pham Minh Chinh dan Presiden Timor Leste Ramos-Horta pada sesi pleno tingkat tinggi Forum Masa Depan ASEAN 2025 pada 26 Februari. (Foto: TH)

Jalan menuju integrasi yang sukses

Aksesi Vietnam ke ASEAN pada tahun 1995 merupakan tonggak penting, tidak hanya bagi Vietnam tetapi juga bagi seluruh kawasan. Vietnam membawa perspektif strategis yang mendalam di bidang politik dan ekonomi ke ASEAN.

Sejak bergabung dengan ASEAN, kebijakan luar negeri Vietnam telah menunjukkan kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip dasar ASEAN, seperti non-intervensi urusan dalam negeri, konsensus, dan kerja sama regional. Meskipun pada saat itu situasi sosial -ekonomi Vietnam belum semaju sekarang, Vietnam telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk menjadi anggota yang aktif dan bertanggung jawab.

Duta Besar Timor Leste untuk Vietnam Joao Pereira. (Foto: Linh Nguyen)

Setelah 30 tahun, Vietnam telah benar-benar menjadi salah satu pilar kuat ASEAN. Bagi Timor Leste, perjalanan ini merupakan pelajaran berharga. Kami ingin belajar dari keberhasilan Vietnam dalam berintegrasi ke dalam ASEAN.

Saat ini, Timor Leste sedang berupaya menyesuaikan sistem hukum dan kelembagaannya agar konsisten dengan Piagam ASEAN dan standar regional. Timor Leste ingin menjadi anggota yang bertanggung jawab dan berpartisipasi aktif dalam semua mekanisme kerja sama Asosiasi, termasuk pertemuan puncak dan konferensi tingkat menteri.

Setelah lebih dari setahun bekerja di Vietnam, saya dapat dengan yakin menyatakan bahwa Vietnam adalah negara yang penuh aspirasi dan visi. Seluruh dunia tahu tentang sejarah gemilang Vietnam dalam perjuangan kemerdekaan dan pertahanan nasional. Namun, yang lebih mengesankan adalah Vietnam telah mengubah pelajaran sejarah tersebut menjadi kekuatan pendorong bagi pertumbuhan dan pembangunan. Vietnam terus bergerak maju.

Saat ini, Vietnam dianggap sebagai salah satu negara dengan perekonomian teraman dan paling pesat pertumbuhannya di kawasan ini. Dalam 6 bulan pertama tahun 2025, Vietnam memimpin kawasan ini dalam hal pertumbuhan ekonomi, dengan investasi asing langsung (FDI) mencapai 21 miliar dolar AS. Indikator-indikator ekonomi ini semakin memperkuat peran Vietnam sebagai penggerak ekonomi di ASEAN.

Tak hanya di bidang ekonomi, Vietnam juga dikenal sebagai negara yang damai dan stabil, serta semakin menarik banyak wisatawan mancanegara. Vietnam akan menjadi tuan rumah upacara penandatanganan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Melawan Kejahatan Siber pada Oktober 2025—sebuah bukti meningkatnya prestise Vietnam dalam tata kelola global.

Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Bui Thanh Son menerima Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Timor Leste Bendito dos Santos Freitas dalam rangka Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN ke-58 (AMM 58) pada 9 Juli di Malaysia. (Foto: Quang Hoa)

Tujuan yang ambisius namun dapat dicapai

Vietnam telah menegaskan peran proaktif dan aktifnya di ASEAN, tidak hanya di bidang ekonomi, tetapi juga politik dan sosial budaya. Timor-Leste ingin belajar dari pengalaman Vietnam dan memajukan kerja sama bilateral. Presiden dan Perdana Menteri Timor-Leste telah berulang kali menekankan pentingnya mempererat hubungan dengan Vietnam.

Presiden Timor Leste José Ramos-Horta telah melakukan dua kunjungan ke Vietnam baru-baru ini. Kedua pihak secara aktif berkoordinasi untuk melaksanakan pertukaran delegasi tingkat tinggi di masa mendatang.

Saya sangat terkesan dengan reformasi yang dilakukan Vietnam baru-baru ini. Timor Leste juga sedang dalam proses reformasi desentralisasi, tetapi apa yang dicapai Vietnam dalam waktu kurang dari setahun sungguh belum pernah terjadi sebelumnya.

Pengurangan jumlah kementerian dan lembaga, serta konversi pemerintahan daerah dari tiga tingkat menjadi dua tingkat merupakan langkah terobosan. Dari 63 provinsi dan kota, seluruh negeri telah menyusut menjadi 34 unit administratif setingkat provinsi, termasuk 28 provinsi dan 6 kota; jumlah unit administratif setingkat komune (komune, kecamatan, kotamadya) telah berkurang secara signifikan - ini merupakan reformasi berskala sangat besar.

Sebagai seseorang yang pernah berkecimpung di dunia pemerintahan, saya mengucapkan selamat kepada Pemerintah dan rakyat Vietnam. Saya dapat dengan yakin mengatakan bahwa ini adalah salah satu reformasi yang paling berhasil saya saksikan – tidak hanya di kawasan ini, tetapi juga di dunia. Sekretaris Jenderal To Lam telah menegaskan dengan sangat jelas bahwa tujuan reformasi ini adalah untuk mengangkat Vietnam ke tingkat internasional, dengan target pertumbuhan dua digit pada tahun 2030. Vietnam menetapkan target yang ambisius namun dapat dicapai.

Saat ini, Vietnam memiliki lebih dari 200 miliarder – jumlah yang mencengangkan. Vietnam semakin mendekati kelompok 20 negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia. Semua ini menunjukkan kemajuan Vietnam dalam tata kelola dan stabilitas sosial-ekonomi.

Rakyat Vietnam berhak bangga terhadap para pemimpin negaranya, yang berbakat, tegas, dan berdedikasi. Selamat kepada Pemerintah dan rakyat Vietnam.

Sumber: https://baoquocte.vn/dai-su-timor-leste-hanh-trinh-30-nam-trong-asean-cua-viet-nam-rat-quy-gia-va-dang-hoc-hoi-323816.html