
Berlangsung selama tiga hari (13-15 Oktober), konferensi tersebut mempertemukan perwakilan badan olahraga negara-negara anggota ASEAN untuk meninjau hasil periode 2021-2025 dan mengusulkan arah untuk periode kerja sama baru.
Segera setelah sesi pembukaan, Konferensi akan mengadopsi agenda, termasuk konten utama seperti tinjauan akhir Rencana Aksi ASEAN tentang Olahraga 2021–2025, pembahasan Nota Kesepahaman ASEAN–FIFA, dan pembaruan tentang kemajuan implementasi Pusat Pelatihan Olahraga Kinerja Tinggi ASEAN di Malaysia – sebuah proyek utama menuju pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kapasitas kepelatihan regional.
Sesi sore pada tanggal 13 Oktober menghabiskan waktu membahas perayaan Hari Olahraga ASEAN dan mendengarkan laporan tentang persiapan untuk SEA Games ke-33 dan ASEAN Para Games ke-13 di Thailand – dua acara besar yang dianggap sebagai ukuran kapasitas organisasi dan solidaritas olahraga Asia Tenggara.
Pada hari kerja kedua, SOMS-16 terus memperluas kerja sama dengan organisasi internasional seperti Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), Badan Anti-Doping Dunia (WADA), dan mempersiapkan Pertemuan Tingkat Menteri Olahraga ASEAN ke-8 (AMMS-8).
Pada hari kerja terakhir, para delegasi akan fokus membahas peningkatan kerja sama ASEAN-Jepang hingga 2030 dan persiapan untuk Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN + Jepang ke-5, yang menandai langkah maju yang mendalam dalam kerja sama regional...
SOMS-16 dianggap sebagai batu loncatan penting untuk membangun visi bersama bagi pengembangan olahraga ASEAN – di mana nilai-nilai budaya, solidaritas, dan inovasi terhubung dalam ritme pengembangan yang sama.
Konferensi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam memperkuat peran olahraga sebagai saluran diplomasi antarmasyarakat yang efektif, meningkatkan kerja sama, persahabatan, dan citra ASEAN yang bersatu, berkelanjutan, dan berorientasi masa depan.
Sumber: https://baovanhoa.vn/the-thao/dat-nen-tang-cho-hop-tac-the-thao-asean-giai-doan-moi-174269.html
Komentar (0)