Setelah menerima pelatihan kejuruan, banyak pekerja pedesaan telah memiliki pekerjaan dan pendapatan yang stabil. Khususnya, melalui kelas pelatihan kejuruan, terutama dalam pekerjaan tradisional, banyak pekerja tidak hanya mendapatkan penghasilan tambahan tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pelestarian budaya.
Setelah belajar membuat tembikar di usia 15 tahun, Ibu H. Kiep Bkrong (dari Desa Dong Bak) telah menjadi perajin tembikar veteran di desanya. Meskipun usianya lebih dari 60 tahun, beliau tetap mengikuti setiap pelatihan dan lokakarya tembikar. Beliau bercerita: “Sebelumnya, tembikar M'nong memiliki pola yang sangat sederhana, terkadang bahkan tanpa pola sama sekali, terutama produk-produk sederhana untuk kebutuhan keluarga seperti mangkuk nasi dan gelas air. Namun, berkat partisipasi dalam pelatihan tembikar yang diselenggarakan di daerah setempat baru-baru ini, saya telah mempelajari banyak teknik baru, terutama pola tembikar yang lebih rumit untuk memenuhi permintaan pasar pariwisata domestik dan internasional.”
![]() |
| Pembuatan tembikar telah memberikan penghasilan tetap bagi keluarga Ibu H Kiep Bkrong. |
Menurut Ibu H. Kiep, berkat keikutsertaannya dalam pelatihan kejuruan, keterampilannya meningkat, menghasilkan produk-produk yang lebih indah dan diminati pelanggan. Berkat keahliannya membuat tembikar, ia memperoleh penghasilan tambahan sebesar 2 juta VND per bulan, membantu keluarganya memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mempelajari lebih lanjut tentang tembikar juga merupakan cara baginya untuk melestarikan dan mewariskan kerajinan tradisional ini kepada generasi mendatang.
Bagi Ibu H. Dinh Lieng (dari Desa Biep), mengikuti kursus menjahit pakaian adat telah membantunya menemukan jalan hidup yang berkelanjutan, dan menjahit telah menjadi pekerjaan utamanya selama bertahun-tahun. Ia berspesialisasi dalam menjahit kostum brokat untuk warga desa, untuk acara-acara penting seperti upacara keagamaan, pernikahan, dan pesta. Menjahit tidak hanya memberikan penghasilan tetap tetapi juga memungkinkannya untuk memelihara dan melestarikan kostum brokat tradisional suku M'nong dan Ede.
Lebih spesifiknya, toko jahit kecil milik Ibu H. Dinh Lieng juga berfungsi sebagai jembatan untuk membantu menjual produk brokat hasil tenunan penduduk desa sendiri. Dari kain brokat tradisional ini, beliau telah menciptakan dan memadukan pakaian modern untuk memenuhi kebutuhan dan selera fesyen konsumen, membantu meningkatkan nilai dan memperluas pasar kerajinan tangan masyarakat etnis minoritas.
![]() |
| Menjahit kostum tradisional telah menjadi profesi utama Ibu H Dinh Lieng. |
Bapak Nguyen Anh Tu, Ketua Komite Rakyat Komune Lien Son Lak, mengatakan: "Dalam beberapa tahun terakhir, upaya menciptakan lapangan kerja dan menyediakan pelatihan vokasional bagi buruh pedesaan selalu menjadi prioritas bagi komite dan otoritas Partai setempat. Selama periode 2021-2025, Komune memperkirakan akan menciptakan lapangan kerja bagi rata-rata lebih dari 500 buruh pedesaan setiap tahunnya. Komune secara khusus berfokus pada pelestarian dan promosi budaya tradisional yang berharga dari etnis minoritas, yang menghubungkannya dengan pengembangan pariwisata komunitas melalui Program Target Nasional untuk pembangunan sosial-ekonomi di wilayah etnis minoritas. Program ini bertujuan untuk mengembangkan produk pariwisata berbasis budaya lokal, sekaligus menghasilkan pendapatan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat."
Sumber: https://baodaklak.vn/xa-hoi/202512/day-nghe-gan-voi-bao-ton-van-hoa-e5b1771/












Komentar (0)