Liburan musim panas adalah kesempatan bagi anak untuk memulihkan tenaga dan berkembang lebih komprehensif.
Apakah rasa takut tertinggal hanya ilusi?
Banyak orang tua yang khawatir bahwa menghentikan bimbingan belajar selama musim panas akan menyebabkan anak-anak mereka "tertinggal". Namun, menurut Associate Professor Dr. Tran Thanh Nam, kekhawatiran ini terus berulang setiap tahun dan sebagian besar bermula dari rasa takut anak-anak mereka akan dianggap lebih rendah dibandingkan teman-temannya, alih-alih karena kebutuhan siswa yang sebenarnya.
"Faktanya, musim panas ini masih banyak kelas keterampilan yang bisa didaftarkan orang tua untuk anak-anak mereka. Selain itu, banyak universitas telah bekerja sama dengan perusahaan teknologi pendidikan untuk mengembangkan sistem pembelajaran daring gratis, yang mendukung siswa untuk belajar mandiri dan mengulang materi di rumah secara efektif," ujar Bapak Nam.
Contoh tipikal adalah program sekolah musim panas gratis yang dikembangkan bersama oleh Universitas Pendidikan dan Ademy.vn - menyediakan pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam untuk siswa dari kelas 6 hingga 9, dirancang secara ringkas (hanya 20 menit), mengintegrasikan situasi praktis, gamifikasi untuk menciptakan minat dan mengurangi tekanan belajar.
Yang penting, menurut Bapak Nam, orang tua perlu dibimbing dalam membuat rencana musim panas yang masuk akal bagi anak-anaknya, mengetahui cara menyeimbangkan antara belajar - bermain - berolahraga - emosi - keterampilan, sementara pada saat yang sama memanfaatkan teknologi untuk memantau kemajuan belajar dan secara aktif mendukung anak-anaknya untuk belajar di rumah.
Memberi anak kesempatan untuk mengeksplorasi seni akan membantu menumbuhkan kepercayaan diri dan perkembangan emosional.
Tidak ada anak yang malas, yang ada hanya perencanaan yang buruk.
Setelah tahun ajaran yang penuh tekanan, wajar jika anak-anak hanya ingin bermain. Namun, tanpa rencana yang matang, anak-anak akan terjebak dalam gaya hidup pasif, bergantung pada perangkat elektronik. "Orang tua sebaiknya tidak memaksakan, tetapi perlu merencanakan liburan musim panas bersama anak-anak mereka. Anak-anak akan lebih termotivasi jika mereka dapat memilih kegiatan yang mereka sukai," tegas Bapak Nam.
Kerangka kegiatan yang wajar harus memiliki keseimbangan antara tanggung jawab fisik – emosional – intelektual. Misalnya, orang tua dapat mengelompokkan kegiatan seperti: olahraga , les musik, membaca, pekerjaan rumah, pembelajaran daring, piknik, dll. agar anak-anak dapat melakukannya secara bergantian setiap minggu. Pada saat yang sama, tetapkan aturan yang jelas tentang waktu penggunaan perangkat teknologi – agar seluruh keluarga dapat "terlepas" dari ketergantungan pada layar.
Pasar kursus bahasa dan keterampilan musim panas saat ini sangat ramai, dengan berbagai macam promosi: "belajar sambil bermain", "pelatihan keterampilan lunak", dan "perkemahan musim panas internasional". Namun, Associate Professor Dr. Tran Thanh Nam memperingatkan: orang tua perlu waspada, jangan memilih kelas seperti memesan tur liburan.
Bila berolahraga secara teratur, anak tidak hanya sehat tetapi juga secara bertahap mengembangkan rasa percaya diri.
"Anak-anak hanya benar-benar berkembang ketika mereka berpartisipasi dalam kegiatan yang tidak nyaman, membutuhkan usaha, dan pemecahan masalah. Pengalaman tidak boleh terlalu mewah, tetapi tetap menumbuhkan karakter," tegasnya.
Ia juga mengusulkan agar lembaga profesional segera mengembangkan serangkaian kriteria untuk mengevaluasi kualitas kursus keterampilan - berdasarkan tujuan pendidikan, kesesuaian usia, kapasitas guru, metode pedagogi, transparansi keuangan, dan hasil keluaran.
Untuk para senior, jangan ubah musim panas menjadi semester 3.
Bagi siswa kelas 9 dan 12 – kelompok yang harus mengikuti ujian transisi penting – tekanan belajar selalu lebih tinggi. Namun, Pak Nam yakin bahwa "ulangan musim panas" tidak berarti "membajak" seperti semester ketiga.
"Ulasan musim panas perlu dilakukan dengan lembut namun terus-menerus, diselingi dengan istirahat, olahraga, seni, dan permainan intelektual agar semangat tetap segar. AI atau platform pembelajaran daring juga dapat secara efektif mendukung pemetaan pengetahuan, mengisi kesenjangan, dan latihan mandiri," ujarnya.
Yang terpenting, menurutnya, adalah menjaga keseimbangan antara belajar dan istirahat. Jika belajar terlalu keras tetapi semangat terkuras, hasilnya tidak akan sesuai harapan.
Associate Professor Dr. Tran Thanh Nam percaya bahwa mahasiswa membutuhkan musim panas untuk pengembangan yang komprehensif - Foto: VGP/Thu Trang
Musim panas adalah musim bagi anak-anak untuk tumbuh – baik secara fisik maupun mental.
Profesor Madya Dr. Tran Thanh Nam percaya bahwa liburan musim panas yang tepat harus dirancang berdasarkan dua prinsip: keseimbangan dan fleksibilitas.
"Keseimbangan antara kecerdasan dan emosi, antara jiwa dan raga, antara tugas belajar dan minat pribadi. Setiap minggu harus ada serangkaian kegiatan yang mencakup keempat elemen: fisik, emosional, sosial, dan kognitif – dan harus fleksibel untuk menciptakan kegembiraan bagi anak-anak," ujarnya.
Penting bagi orang tua untuk tidak menganggur saat liburan musim panas anak-anak mereka, tetapi mendampingi mereka – mulai dari merencanakan, memilih kegiatan, hingga mengontrol penggunaan perangkat teknologi. Itulah cara menjadikan setiap hari musim panas sebagai langkah menuju kedewasaan – bukan hari yang berlalu tanpa makna.
Kam Trang
Sumber: https://baochinhphu.vn/de-mua-he-tro-thanh-hanh-trinh-lon-len-cua-con-10225061322393471.htm
Komentar (0)