Pada tanggal 29 Maret, Kantor Pemerintah menerbitkan dokumen No. 2082 yang menyampaikan pendapat Wakil Perdana Menteri Tran Hong Ha tentang penyerahan berkas "Mo Muong" dan "Cheo Art" kepada Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).
Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan usulan Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata , Wakil Perdana Menteri setuju untuk mengajukan kepada UNESCO untuk dipertimbangkan dan dimasukkannya warisan budaya tak benda "Cheo Art" ke dalam daftar warisan budaya tak benda representatif umat manusia.
Kutipan dari kisah Thi Mau yang pergi ke pagoda dalam drama Cheo kuno Quan Am Thi Kinh. (Foto: VNA)
Di samping itu, Wakil Perdana Menteri setuju untuk mengajukan kepada UNESCO untuk dipertimbangkan dan dimasukkannya warisan budaya tak benda "Mo Muong" ke dalam daftar warisan budaya tak benda yang membutuhkan perlindungan mendesak.
Wakil Perdana Menteri Tran Hong Ha memberi wewenang kepada Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata untuk menandatangani dokumen sesuai peraturan.
Komisi Nasional Vietnam untuk UNESCO ditugaskan oleh Pemerintah untuk memimpin dan berkoordinasi dengan Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata untuk melaksanakan prosedur yang diperlukan guna mengirimkan berkas warisan budaya ke UNESCO, memastikan batas waktu sesuai dengan ketentuan Konvensi 2003 untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda dan undang-undang tentang warisan budaya.
Seni Cheo adalah jenis seni teater rakyat Vietnam yang berkembang pesat dan populer di Delta Sungai Merah serta dua daerah penyebarannya: wilayah dataran tengah dan pegunungan Utara dan wilayah Utara Tengah.
Cheo populer dan sering dikaitkan dengan festival rakyat untuk berterima kasih kepada para dewa atas panen yang melimpah, desa yang makmur, dan untuk para petani yang bekerja keras setiap hari untuk berkomunikasi dan mengungkapkan perasaan mereka.
Melalui sejarah panjang dari abad ke-10 hingga saat ini, seni Cheo telah merambah jauh ke dalam kehidupan budaya dan sosial, menggambarkan kehidupan sederhana para petani, memuji kualitas-kualitas mulia manusia. Selain itu, terdapat pula sandiwara Cheo yang bernuansa humor, mengkritik kebiasaan buruk, menentang ketidakadilan, mengekspresikan cinta, toleransi, dan pengampunan.
Mo Muong adalah kegiatan pertunjukan rakyat yang diwujudkan dalam ritual-ritual yang berkaitan dengan kehidupan spiritual masyarakat Muong. Ruang untuk menyelenggarakan kegiatan pertunjukan dan kata-kata mo berlangsung dalam kehidupan bermasyarakat dan di setiap keluarga yang menyelenggarakan suatu ritual.
Subjek yang mempraktikkan Mo Muong adalah para dukun, yang merupakan penjaga pengetahuan mo, hafal ribuan syair mo, mahir dalam ritual dan adat istiadat, dan merupakan orang-orang terhormat yang dipercaya oleh masyarakat. Dalam menjalankan ritual, dukunlah yang berbicara, membacakan, dan menyanyikan syair mo selama upacara.
Masyarakat Muong tidak memiliki bahasa tulis sendiri, sehingga lagu-lagu Muong mo (doa) diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya secara lisan, dan dilestarikan serta dipelihara melalui ritual rakyat Muong.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)